ads

OVERWEIGHT and OBESITAS faktor tipe indeks massa tubuh

OVERWEIGHT and OBESITAS

   1. Latar Belakang

Ada salah konsepsi yang beredar di masyarakat dimana Overweight dan Obesitas  mempunyai makna yang sama. Padahal keduanya sangatlah berbeda. Kalau dilihat dari segi pengertian menurut para dokter,


 Obesitas adalah kondisi badan seseorang dipenuhi lemak yang berlebihan , sehingga kondisi ini menyebabkan rentannya terkena berbagai penyakit kronis biarpun masih bisa diatasi. Tapi jangan disepelekan tentang obesitas ini, dimana penyakit yang akan diderita seseorang yang mengalami obesotas akan menurunkan kualitas hidup. Lalu bagaimana dengan overweight  atau kelebihan berat badan?, overweight adalah kondisi seseorang memiliki berat badan yang melebihi batas normal. Sangat banyak resiko terserang penyakit yang akan diderita seseorang bila menderita Overweight dan Obesitas. Overweight dan obesitas yang dibiarkan memiliki dampak kesehatan yang cukup serius. Melalui makalah ini kelompok akan membahas bagaimana kondisi dan keaadaan seseorang yang mengalami Overweight dan Obesitas.

 2. Overweight 

Seperti dijelaskan diatas Overweight merupakan keadaan seseorang yang mengalami kelebihan berat badan sehingga berat badan seseorang melebihi berat badan normal. Batas normal dari berat badan ini bisa dilihat dari berbagai segi mulai dari tinggi badan, usia, dan jenis kelamin. Di indonesia sendiri bisa penderita overweight berkisar 17,5% atau sekitar 76,7 juta Dari perkiraan 210 juta penduduk Indonesia tahun 2000, sedangkan penderita obesitas relatif rendah pada tahun 2000 mencapai 9,8 juta (4,7 persen). Overweight akan sangat berdampak pada penyakit kronis dimana ada hubungan erat dengan peningkatan risiko sejumlah penyakit degenerative. Tau kah kamu apa itu Penyakit degenerative adalah penyakit yang sangat berbahaya dimana sel sel dalam tubuh seseorang mengalami kemunduran fungsi baik itu pertumbuhan ataupun perkembangan sel baru sehingga menyebabkan tubuh seseorang akan menjadi buruk tiap periodenya. Overweight yang di biarkan memiliki dampak kesehatan yang cukup serius. Kelebihan berat badan (overweight) meskipun tidak menimbulkan penyakit secara langsung tetapi perlu segera diatasi kerena overweight akan berlanjut menjadi obesitas jika tidak segera diatasi.
Ada faktor yang sangat mendasar dan cenderung diremehkan dari overweight ini dimana pemasukan berbanding terbalik dari pengeluaran energi dimana pemasukan  makanan tidak disertai dengan aktivitas yang setara sehingga menyebabkan kelebihan berat pada badan, selain itu juga ada faktor genetika yang berasal dari orang tua yang diwariskan. Jika seseorang menerapkan diet tipe tinggi kalori dalam keadaan tetap. Tetapi disisi lain orang tersebut malah mengalami pertambahan berat badan lebih cepat. Maka ini akan menyebabkan resiko terkena depresi, tekanan darah tinggi dan dislipidemia.
Overweight itu juga bermasalah dengan distribusi lemak dimana lemak itu dihasilkan dari asupan makanan yang tidak disertai aktivitas yang padan. Secara klinis overweight dapat dengan mudah di kenali, antara lain :
1.    Pada bagian atas,khusunya dada ke kepala di daerah Wajah bentuknya cenderung membulat, dengan pipi relatif tembem (berisi) dan dagu rangkap. Pada daerah Leher relative pendek.
2.    Pada perempuan sangat jelas terlihat di bagian dada, struktur dada yang membusung serta parudara  yang isinya adalah berbagai macam jaringan lemak.
3.    Lelaki ataupun perempuan memiliki Perut yang membuncit dan berlipat lipat.
4.    Pada bagian gerak khususnya kaki cenderung berbentuk X dan pangkal pahanya saling berdekatan, menempel dan bergesek satu dengan lainnya.
5.    Bagian khusus lelaki yaitu penis, ukurannya relatif kecil karena diselubungi oleh jaringan lemak suprapubic (buried penis).
6.    Kita dapat mengukur berat badan dengan metode tertentu salah satunya Body Mass Index (BMI) / Index Masa Tubuh (IMT)
7.    Sangat jelas terlihat lemak pada pinggang dan panggul sehingga menampakkan variasi lingkar tubuh.
 3. Obesitas

Para dokter mendeskripsikan tentang obesitas dimana kondisi seseorang yang mengalami kelebihan lemak dalam tubuh yan akan menyebabkan berbagai macam penyakit kronis, namun masih bisa diatasi. Juga menurunkan kualitas hidup seseorang sehingga sangat rentan terkena berbagai penyakit. Hampir sama dengan overweight penyebab obesitas ini dikarenakan banyaknya makanan dan kurangnya aktivitas yang membuat fisik cenderung lebih banyak tidak bergerak. Jenis makanan yang dikonsumsi seperti fast foods sangat rentan terhadap obesitas selain stres, depresi, ketidakseimbangan hormon, dan gaya hidup.
Ketidakseimbangan energi yang dikeluarkan adalah faktor utama obesitas, kalau di dunia internasional Obesitas menjabarkan ada beberapa faktor  yang mnyebabkan terjadi obesitas, antara lain peningkatan konsumsi makanan padat energi, jenis maknan kaya akan lemak dan gula tapi rendah akan vitamin mineral dan zat gizi lain.  Aktivitas yang kurang seperti tren malas malasan, sibuk dengan pekerjaan serta, perubahan model transportasi dan peningkatan urbanisasi.
Banyak solusi yang bisa dilakukan salah satunya dengan melihat makanan apa yang dikonsumsi tiap hari dan sangat disarankan untuk disesuaikan dengan kebutuhan tenaga sehari-hari harus banyak aktivitas yang berhubungan dengan ggerakan fisik. Ada perhatian khsusus untuk penderita obesitas, ada beberapa faktor yang menimbulkan obesitas selain kurang aktivitas dan konsumsi makanan juga faktor genetik seperti keluarga obesitas, berjenis kelamin wanita, pekerjaan banyak duduk, tidak senang melakukan olahraga, serta emosianalnya labil. Lemak normal pada pria adalah 12% dari tubuhnya sedangkan wanita muda sekitar 26%. Bila menemui pria yang memiliki persenan lemak diatas 20% dari total berat badan maka dia dinyatakan obesitas. Sementara itu, wanita baru dinyatakan obesitas bila lemak tubuhnya melebihi 30% dari berat total tubuhnya.
4. Faktor-faktor yang Berperan dalam Timbulnya Obesitas
1.    Umur
Obesitas mulai terlihat pada umur pertama dimana anak yang obesitas cenderung nampak lebih besar dibandingkan anak seumurannya, ini penyebabnya karena perkembangan yang sangat cepat terjadi. Obesitas terjadi di semua umur dan mulai nampak kelainan pada umur pertengahan. Pada keluarga yang ekonominya mencukupi banyak ditemui anak yang Obesitas tetapi sulit dijumpai pada keluarga miskin. Jadi intinya umur bukanlah faktor utama untuk penderita obesitas karena setiap orang rentan terhadap obesitas bila tidak menjaga kessehatan.
2.    Jenis Kelamin
Peranan jenis kelamin besar pengaruhnya dimana penderita obesitas rata rata adalah seorang wanita terutama pada masa kehamilan atau saat menopause sekalipun pada lelaki juga banyak ditemui penderita obesitas. Pada masa kehamilan ada peningkatan pada jaringan adiposa dimana disitu tempat simpanan makanan yang diperlukan untuk menyusui. Faktor endokrin juga berperan penting, karena kondisi hormonal sering berubah ubah. Maka obesitas pada wanita lebih banyak ditemui dibandingkan lelaki.
3.    Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik merupakan faktor penting, bila kebanyakan duduk dan kurang melakukan aktivitas yang menggerakkan tubuh akan mudah terserang obesitas. Selain itu kemudahan dalam berbagai hal mulai dari transportasi dimana orang lebih mudah dalam berpindah tempat dibantu dengan kendaraan, sehingga gerak dan mengeluarkan tenaga relatif sedikit. Energi yang didapatkan dari maknana yang dikonsumsi akan disimpan dan tidak banyak digunakan sehingga lama kelamaan akan menumpuk dan menyebabkan obesitas.
4.    Kebiasaan Makan

Kebiasaan makan pada waktu malam sangatlah berdampak negatif bagi tubuh dimana akan sangat besar mengalami obesitas. Perbedaan makan pada orang yang obesitas sering dijumpai. Orang yang bekerja didapur cenderung terkena obesitas lebih besar. Mengkonsumsi energi yang berlebihan tanpa disertai dengan pengeluaran yang pas. Maka energi tersebut akan disimpan dan ditumpukkan dalam tubuh. Sebagai cadangan energi terutama sebagai lemak seperti telah diuraikan diatas. Makanan yang tipe cepata saji memiliki kalori dan lemak yang tinggi dan sangat disukai oleh emua kalangan ditambah dengan Maraknya iklan di media cetak maupun elektronik, seperti hamburger, hot dog, pizza dan fried chicken, menyebabkan makanan siap saji sangat populer dan digemari, sehingga mengakibatkan dikonsumsi secara berlebihan.
5.    Faktor Psikologis
Psikologis seseorang diketahui dapat membuat dampak yang besar dalam obesitas, dimana kestabilan emosi yang bagus dapat menjadi pemecahan masalah dan perlindungan untuk mengurangi dampak obesitas. Bila menginginkan menghilangkan obesitas tapi tidak disertai dengan alternative pemecahan masalah maka hal tersebut akan sia sia dan justru akan memperberat masalah.
6.    Faktor Genetis
Genetis merupakan aktor internal selain dari psikologi. Dimana genetik dari orang tua dapat dialirkan ke anaknya. Telah dilakukan riset pada anak-anak obesitas umunya berasal dari keluarga dengan orangtua obesitas. Kemungkinan obesitas yang akan dialami oleh seorang anak pun dapat diprediksi dimana Bila salah satu orangtua obesitas, kemungkinan seorang anak obesitas dengan persenan 40-50% , lalu bila kedua orang tua yang obesitas dampak pengaruh pada anak akan lebih besar dimana kisaran 80% anak-anaknya menjadi obesitas. Obesitas yang dialami dalam keluarga disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat dimana kebiasaan makan dalam keluarga yang bersangkutan.
7.      Faktor Hormon
Sama seperti faktor genetis dimana berasal dari dalam tubuh, dimana gejalan penurunan fungsi dari hormon tyroid akan berdampak pada kerja metabolisme tubuh dalam mengolah energi sehingga skemampuan menggunakan energi akan berkurang.
8.    Gaya Hidup yang Kurang Tepat
Seiring perubahan zaman dimana kemudahan dalam segala hal baik itu teknologi, mudahnya mendapatkan informasi dan Kemajuan perilaku dalam interaksi sosial ekonomi akhirnya berdampak pada perubahan gaya hidup yang meliputi pola pikir dan sikap, ini bisa dilihat dari tingkah laku dan kebiasaan sehari hari. Kurang aktivitas fisik dan kebanyakan makan. Dikarenakan tuntutan zaman sehingga kebanyakan orang mengabaikan kesehatan dan cenderung makan diluar dengan makanan tipe cepat saji yang lebih mudah didapatkan namun memiliki kalori tinggi. Diperparah dengan penggunaan mesin yang bermaksud kecepatan dalam produksi barang dibandingkan menggunakan sendiri. Bisa diambil contoh pada penggunaan mesin, untuk naik kelantai atas lebih suka menggunakan lift atau eskalator atau tangga. Berpergian dalam jarak dekat pun orang lebih suka memakai kendaraan dari pada berjalan kaki. Contoh lainnya seperti kesibukan dalam bekerja atau aktifitas sehari-hari lain sehingga lupa waktu untuk melakukan olah raga. Dan dampaknya pada kurangnya pemamfaatan energi tubuh dan akan mudah terkena obesitas.
5. Tipe Obesitas
1. Tipe Obesitas Berdasarkan Bentuk Tubuh
a. Obesitas Tipe Buah Apel
tipe obesitas ini bisa ditemukan pada kun pria dimana memiliki karakteristik seperti buah apel. Lemak dalam tubuh disimpan dibawah kulit didinding dan rogga perut sehingga gemuk dan berbentuk seperti buah apel (apple type). Obesitas ini juga disebut obesitas sentral dimana tumpukan lemak terfokus pada rongga perut, dan akhirnya banyak ditemui pada laki laki sehingga obesitas android.
b. Obesitas Tipe Buah Pear
tipe obesitas ini banyak pada kaum wanita, dimana lemak banyak disimpan di daerah kulit bagian paha dan pinggul dan berbentuk seperti buah pear. Obesitas ini disebut juga dengan perifer dikarenakan lemak bank terdapat di punggul dan paha. Karena kebanyakan ditemui pada wanita sehingga memiliki sebutan dengan obesitas gynoid.

5a. Tipe Obesitas Berdasarkan Keadaan Sel Lemak

a. Obesitas Hyperplastik

 

adalah Obesitas yang disebabkan keadaan sel lemak berjumlah banyak dari keadaan biasanya. Ukuran sel biarpun banyak tapi tidak bertambah besar. Sehingga banyak ditemui pada kalamngan anak anak.

b. Obesitas Hypertropik

adalah Obesitas yang disebabkan keadaan sel lemak memiliki ukuran yang lebih besar dari biasanya. Tetapi biarpun ukuran sangat besar tetapi jumlahnya tidak bertambah sehigga banyak ditemui pada kalangan orang dewasa. Upaya untuk menurunkan berat badan lebih mudah dibandingkan tipe hyperplastik.

c. Obesitas Tipe Hyperplastik dan Hypertropik

Obesitas ini adalah gabungan dari dua obesitas diatas dan ini lebih parah dari kedua diatas. Selain jumlah sel lemak yang banyak juga disertai dengan ukurannya yang sangat besar dari keadaan normal. Pembentukan sel lemak baru terjadi setelah keadaan hypertropi sudah dalam keadaan puncak, sehingga permulaan obesitas ini dari anak anak hingga mencapai masa dewasa. Untuk menurunkan berat badan sangat sulit dilakukan disamping upaya terkena berbagai penyakit komplikasi

6. Indeks Massa Tubuh (IMT) Sebagai Alat Ukur Overweight & Obesitas
Overweight dan Obesitas adalah keadaan diamana lemak dalam tubuh sangat banyak sehingga menyebabkan gangguan baik penyakit ataupun gagalnya fungsi organ tertentu dalam tubuh. Penyebabnya ya itu. Energi yang dikeluarkan dengan yang dimasukkan tidak seimbang. Dalam menentukan seorang obesitas dan overweight ada Metoda tertentu salah satunya adalah dengan Indeks Massa Tubuh (IMT)/Body Mass Index. IMT diperoleh dengan cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan (meter). Nilai IMT yang didapat tidak dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin.
Menurut organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) tahun 1998 apabila seorang diperoleh IMT ≥ 25 maka dia digolongkan dalam Overweight dan Obesitas apabila IMT ≥ 30. Sudah dibuktikan banyak kegunaan dan kemudahan dari IMT ini dimana kita dapat mengetahui peluang resiko penyakit yang diderita karena berat badan.
daftar pustaka
Lusia Kus Ana, 2010. Beda Obesitas dan Overweight. Health kompas (diakses tanggal 12 September 2015).
Misnadiarly. 2007. Obesitas Sebagai Faktor Resiko Beberapa Penyakit. Jakarta : Pustaka Obor Populer.
Ruri Diah Pamela, 2011. Overweight dan Obesitas Sebagai Suatu Resiko Penyakit Degenerative. Suyotohospital (diakses tanggal 12 September  2015)

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "OVERWEIGHT and OBESITAS faktor tipe indeks massa tubuh"