Gizi Balita dan anak anak
Biasanya pada anak balita banyak sekali
membutuhkan energi untuk aktivitasnya, biarpun masih kecil tapi kebutuhan akan
zat gizi sangat banyak. Ini karena proses pertumbuhan dan perkemangan mengalami
kecepatan yang sangat pesat.
Kondisi balita sekarang akan berdampak lurus pada kondisi dewasanya, bila saat balita eperluan zat gizi tidak tercukupi maka saat dewasa akan meyebabkan masalah. Khususnya sel otak pada balita dapat berpengaruh pada kecerdasan individu untuk berkembang secara maksimal.
Kondisi balita sekarang akan berdampak lurus pada kondisi dewasanya, bila saat balita eperluan zat gizi tidak tercukupi maka saat dewasa akan meyebabkan masalah. Khususnya sel otak pada balita dapat berpengaruh pada kecerdasan individu untuk berkembang secara maksimal.
Pertumbuhan sel yang begitu cepat
memang sudah bisa diihat pada masa kandungan sampai 2 tahun, ketika 3-4 tahun
pertumbuhan sel otak mulai melambat maka sudah seharusnya orang tua meberikan
makanan yang mengandung zat gizi optimal Sejak agar balitanya dalam
kodisi baik dan sehat. Pola
makanan juga harus diatur, makanan yang banyak variasi seperti sayuran,
buah-buahan, produk susu, biji-bijian, jenis ikan laut dan makanan sumber gizi
yang lain.
Kebutuhan Gizi Balita
Kalau dilihat dari resiko kekurangan gizi, umur anak pada
balita sampai memasuki masa pra sekolah sangat rentan akan resiko terkena
kurang gizi. Dimana pertumbuhan dan perkembangan sangat cepat sehingga butuh
zat gizi yang banyak tetapi nafsu makan yang menurun. Akhirnya menyebabkan
tubuh anak sangat rentan terhadap infeksi, sangat berpengaruh peran orang tua
dalam mengarahkan anaknya agar mencukupi zat energi. Zat gizi yang mereka perlukan
adalah:
1. Energi
Biasanya untuk seorang anak dalam sehari kalori
dibutuhkan sektar 10% s/d 15%. Tetapi
kebutuhan energi akan berkurang bila mengalami pertumbuhan umur sekitar kurang lebih 10 kkal/kg berat badan.
Pedoman umum : 1.000 kkal + 100 kkal/tiap tahun umur.
2.
Protein
Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan
tulang ataupun lainnya. Pada balita sekitar 1,5-2 gram per kilogram berat badan. Disarankan
gunakan protein tipe hewani dan nabati, jadi ada variasi yang berefek bagus
bagi sang anak. Dalam tubuh protein diolah menjadi asam amino esensial yang
digunakan sebagai
zat pembangun, yaitu untuk :
1.
Pertumbuhan dan pembentukan protein
dalam serum, hemoglobin, enzim, hormone dan antibody
2. Bila terdapat
sel yang rusak, akan digantikan dengan zat gizi ini.
3. Juga
pemeliharaan dalam sistem cairan tubuh, basa dan asam.
4.
Terakhir
sebagai Sumber energi
3.
Air
Seperti kita ketahui hampir seluruh bagian tubuh kita
tersusun oleh air, jadi sangat besar pengaruh air dalam semua kebutuhan manusia
apalagi balita. Pada bayi dan anak mengalami kehilangan air yang sangat
signifikan besarnya dibandingkan orang sewasa. Ini bisa dilihat dari Kehilangan air melalui kulit dan
ginjal. Bila Bayi terserang
penyakit tertentu maka akan mengalami dehidrasi seperti diare berat dan muntah-muntah.
4.
Lemak
Lemak memang tidak terlalu banyak dibutuhkan tapi
fungsinya jelas sangat besar dimana anjuran
untuk kadar kecukupan sekitar 20-35% dari energi total. Bagi bayi 1-2 % energy total berasal dari
asam lemak esensial (asam linoleat) yang digunakan pada proses pertumbuhan
dan kesehatan kulit bayi
5.
Karbohidrat
Adalah kebutuhan zat gizi yang paling banyak yang harus
dipenuhi dimana anjuran untuk orang dewasa sekitar 60- 70 % dari energi total. Pada
PASI dan sebagian besar formula bayi, 40-50 % kalori banyak
didapatkan pada gula tipe laktosa (gula susu)
6.
Mineral dan Vitamin
Kalsum sangat berperan dalam tulang dimana Kebutuhan kalsium bisa
digolongkan cukup
tinggi sekitar 800 mg/hari, ini difungsikan pada pertumbuhan
tulang dan gigi serta pencegahan penyakit yang sudah banyak dikenal seperti osteoporosis, kalsium banyak
didapatkan pada
susu, keju, yogurt,dll. Asupan seperti zat lain contohnya
asupan zat besi yang bisa
didapatkan dari konsumsi
daging,ayam, ikan,sereal, sayuran warna hijau setiap hari. Mineral lain
yang dibutuhkan biarpun tidak banyak seperti iodium, kalsium, zinc, asam folat, asam folat, zat besi,
vitamin A,B,C,D,E, dan K. sanat penting bagi sang anak. Fungsinya
banyak digunakan pada perkembangan
motorik, pertumbuhan, dan kecerdasan anak dan khususnya
badan anak tetap dalam kondisi sehat. Perlu juga asupan dari zat gizi lain yang
mendukung pertumbuhan otak, dikarenakan melambatnya pertumbuhan fisik sang
anak.
Masalah
Gizi pada Kehidupan Balita
Ahli banyak menyimpulkan bahwa pada tahapan balita sangat
rentan terhadap serangan berbagai penyakit dimana pada masa ini pertumbuhan dan
perkembangan anak sangat cepat maka dari itu berbagai penyakit termaksud kekurangan atau kelebihan asupan
nutrisi jenis tertentu. Berikut adalah beberapa masalah gizi yang sering
terjadi pada si kecil.
1. Kurang Energi Protein (KEP)
Seperti
dijelaskan diatas protein digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan apabila asupan
protein mereka dibawah angka kecukupan gizinya, akan menyebabkan suatu kondisi yang disebut dengan kondisi
Kurang Energi Protein (KEP). Para ahli mengelompokan KEP kedalam tiga tipe
utama yaitu:
-
Marasmus. Ciri khas dari
penyakit ini adalah terdapat di kepala sang anak, kepalanya berukuran lebih
besar dan tidak sebanding dengan tubuhnya yang kurus, berad badan pun cenderung
sangat rendah sangat mudah
terkena infeksi penyakit, rambut tipis dan mudah rontok, disertai dengan
keringnya kulit dan kulit berlipat paling parah adalah kesadaran mengalami
penurunan. juga
sering diare. Umumnya penyakit ini disebabkan oleh kurangnya asupan
susu dan zat gizi lain, pada sekitar usia satu tahun keatas maramus sering
menyerang para bayi
-
Kwashiorkor. Penyakit ini
disebabkan oleh kurangnya asupan protein dimana terjadi pada anak usia 1-3 tahun yang kurang
mendapatkan asupan protein. Jangan salah ciri khas dari penyakit
ini adalah terdapatnya pembengkakan pada bagian tubuh, maka ada sebagian orang
mengira itu adalah gemuk. Balita
yang mengalami Kwashiorkor tampak gemuk terutama pada bagian punggung kaki,
bila bagian punggung kakinya ditekan akan meninggalkan bekas seperti lubang,
otot mengecil, muncul warna merah muda pada kulit yang menjadi coklas
kehitaman dan akhirnya mengelupas.
-
Kwasiorkor Marasmus. Ini adalah
perpaduan dari dua penyait diatas dimana Kondisi ini bahasa mudahnya adalah kondisi busung,
gejala ini timbul karena kurangnya asupan maknanan khususnya makanan yang
banyak protein yang dibutuhkan seahari hari.
2.
Kurang Asupan Zat Besi (Fe)
Zat besi adalah salah satu unsur gizi
untuk mengurangi gangguan dari gejala seperti anemia khususnya pada anak
balita. Anak dapat dilihat memiliki gangguan anemia pada kadar hemoglobin yang
cenderung dibawah angka normal. Sehingga akan berdampak pada suplay oksigen ke
beragai organ dalam tubuh.
Gejala anemia yang sering nampak adalah lemas, pucat, dan mudah lelah.
Ada beberapa penelitia berkaitan dengan
defisiensi zat besi yang berakibat pada berkurangnya kemampuan dalam fokus dan
mengingat sesuatu yang dialami oleh san anak. Solusinya adalah memberikan
makanan kaya akan zat gizi khususnya zat besi, ini bisa didapatkan pada makanan
seperti sayuran terutama yang berdaun hijau
gelap, kacang-kacangan, dan daging, dapat memenuhi kebutuhan asupan sehari
hari.
3. Kurang asupan vitamin A
Asupan vitamin A dibutuhkan untuk
kesehatan mata si kecil dimana, perkembangan mata si anak akan sangat
membutuhkan zat gizi. Bila tidak tercukupi asupan zat gizi akan menyebabkan
penyakit seperti Xeroptalmia.
Penyakit ini
akan menyebabkan anak mengalami kebutan pada usia sekitar 2-3 tahun. Maka peran
orang tua sangat dibutuhkan dimana pemberian makanan yang kaya akan kandungan vitamin A seperti wortel, bayam,
keju, alpukat,telur, dan mangga.
4. Kurang Asupan Zat Iodium. Kandungan mineral seperti iodium digunakan untuk mengurangi penyakit
gondok yaitu pembengkakan yang terjadi pada kelenjar gondok, gangguan
pertumbuhan dan perkembangan fisik, juga kegagalan pada fungsi mental. Makanan laut seperti udang atau lobster banyak didapatkan kandungan Iodium pada buah stroberi,
kentang, dan keju cedar juga dasarankan
mengkonsumsinya.
5. Obesitas.
Obesitas atau berat badan berlebih terjadi bila kelebihan asupan zat gizi bagi si anak dimana kalor yang
dibutuhkan melebihi target yang ditetapkan, selain itu kurangnya aktivitas juga
menyebabkan obesitas bagi sang anak. Berbagai gejala dapat menyerang seperti mengalami
gangguan pernafasan dan komplikasi ortopedik (tulang).
Untuk para
orang tua harus dilihat betul betul dalam mengatur pola makanan, dimana ahli
menyaranan untuk memastikan kecukupan nutrisi yang berimbang sehingga dapat terhindar dari resiko obesitas pada anak balita. Sering melakukan aktivitas yang bergamam guna membiasakan si anak dapat
aktive akhirnya dapat menurunkan resiko kondisi ini.
Gizi Anak-Anak
Kebutuhan
asupan makanan anak sangat berbeda dengan orang dewasa. Makanan digunakan untuk
tumbuh kembangnya pada usia 5 -12 adalah masa dimana penurunan selera makan, pada usia ini anak anak sudah pintar dapat membedakan makanan yang
diluar (jajanan) kebanyakan tidak sehat dan makanan buatan rumah. Ada usia ini, masa masa sudah bersekolah sang
anak akan membutuhkan nutrisi yang tinggi untuk keperluan segala aktivitas
disekolah.
Orang tua
harus benar benar mengetahui bagaimana kadar kebutuhan gizi yang diperlukan. Si
anak mulai melambat pertumbuhan tetapi membutuhkan makanan yang bernutrisi
tinggi ditambah nafsu makan yang kurang. Maka solusinya pilihlah snack yang
kaya energi dan nutrisi tinggi. Makanan pada
sedini mungkin mempengaruhi sampai dia dewasa.
Pola makan pun harus dijaga,
apabila terlalu banyak megkonsumsi maknana kaya akan kalori dan energi tinggi
maka menyebabkan sang anak akan
mengalami kelebihan berat bada. Jika anak sudah memiliki berat badan yang berlebihan maka orang tua harus
mendorong anak untuk melakukan aktivitas fisik dalam bentuk apapun seperti sepak bola, bersepeda, dan
berenang. Harus diketahui untuk ibu agar
menyediakan makanan yang sehat dan memiliki peranan baik untuk seluruh
keluarga. Berikut ini adalah beberapa zat gizi yang diperlukan anak-anak untuk
tumbuh kembangnya.
1. Karbohidrat
Karbohidrat
banyak didapatkan pada makanan seperti Beras, jagung, umbi-umbian, gandum. Karbohidrat adalah zat gizi utama dimana sangat besar energi yang
diperoleh . maramus adalah salah satu penyakit yang diderita bila kekurangan
zat gizi ini. Dimana memiliki ciri seperti: tubuh sangat kurus, wajah
terlihat tuas, perut cekung, kulit tubuh keriput, tekanan darah tidak stabil,
mengaami gangguan pernapasan.
2. Protein
Protein adalah zat pembangun dan
perbaikan baik daklam sel sampai organ. Energinya sangat diperlukan bagi tubuh.
sumber
protein, diantaranya : ikan, susu, daging, ayam, tahu, telur, kacang-kacangan,
dan lain-lain. Sangat gawat bila anak
mengalami kekurangan protein biarpun sumber gizi seperti karbohidrat , lemak
masih ada. Tapi Kekurangan protein pada anak dapat menyebabkan
beberapa gangguan kesehatan khususnya
pertumbuhan semua organ, daya tahan lemah paling parah seperti kerusakan
pada liver, penyakit kwashiorkor dan marasmus.
3. Kalsium
Untuk bagian
tulang, zat gizi ini sangat diperlukan agar tulang, gigi dan lainnya dalam
kondisi sehat. Banyak makanan yang bisa didapatkan pada makanan ini seperti produk
susu, keju, yoghurt, jus jeruk yang diperkaya, sayuran berdaun hijau, sereal,
biji wijen, dan tahu. Sangat disarankan dalm sehari
disediakan 3 porsi untuk Anak mendapatkan 3 porsi makanan kaya kalsium
sebanyak 800 mg, misalnya segelas susu 150 ml,yoghurt dan sepotong kecil keju.
selain pertumbuhan tulang dan gigi juga untuk
kesehatan saraf dan otot, juga membekukan darah. Dan yang paling penting
digunakan untuk produksi energi bagi tubuh.
4.
Asam Lemak
Esensial
Untuk masalah
sel dan saraf, asam lemak esensial adalah zat gizi yang dibutuhkan. Dimana
digunakan untuk membangun sel, lancarnya sistem saraf, memperkuat sistem kardiovaskular,
membangun kekebalan, dan membantu tubuh menyerap nutrisi. Biasanya untuk fungsi otak anak sehingga menjadi sehat setiap anak
kebutuhan zat gizi ini berbeda, tapi pada umumnya 10.000 mg
(10 gram) per hari dari omega-6 dan 900 mg (0,9 gram) per hari dari omega-3.
Lemak omega-6 dan omega-3 sangat banyak
sumber makanan yang bisa didapatkan untuk asam lemak esensial seperti terdapat
pada telur, ikan, biji-bijian, minyak ikan, dan sayur-sayuran.
5.
Zat
besi
Zat besi
adalah nutrisi yang dibutuhkan untuk darah dimana sel darah merah yang baik
akan mensuply oksigen ke seluruh tubuh secara teratur. Kebuthan akan zat besi
sekitar ±10
mg/hari. Kurang zat besi salah satu
gejalanya adalah anemina defisiensi zat besi. Selain untuk hemoglobis Zat Besi
penting juga pada berbagai pigmen dalam darah dan myoglobin. Makanan
yang kaya akan zat besi seperti daging segar merah, hati,
sereal, dan, kacang-kacangan. Untuk
–penyerapan zat besi akan lebih baik mengkonsumsi makanan tipe non daging, kalau bisa padukan dengan maknan
kaya akan vitamin C, seperti buah jeruk dan jus buah.
6. Magnesium
Magnesium dibutuhkan
untuk kesehatan tulang agar kuat dan irama jantung stabil,
mendukung sistem kekebalan tubuh, dan membantu menjaga otot dan fungsi saraf. Kebutuhkan akan perhari berkisar lebih kurang 130 mg.
makanan yang kaya akan magnesium banyak teradapat pada
kacang-kacangan dan polong-polongan.
kacang-kacangan dan polong-polongan.
7. Vitamin
Vitamin A adalah sumber nutrisi yang punya visi penting dalam pertumbuhan tulang juga melindungi tubuh terhadap berbagai infeksi, untuk produksi sel dan jaringan dalam tubuh ini bisa dilihat pada pertumbuhan rambut, kuku, dan kulit. Sumber vitamin A terbaik :Buah dan sayuran berwarna yang dikemas dengan vitamin A.
Vitamin A adalah sumber nutrisi yang punya visi penting dalam pertumbuhan tulang juga melindungi tubuh terhadap berbagai infeksi, untuk produksi sel dan jaringan dalam tubuh ini bisa dilihat pada pertumbuhan rambut, kuku, dan kulit. Sumber vitamin A terbaik :Buah dan sayuran berwarna yang dikemas dengan vitamin A.
Vitamin C fungsinya
untuk pembentukan dan setiap sel darah merah dan perbaikan tulang beserta
jaringan juga membantu menjaga gusi anak. Memang
banyak fungsi dari vitamin C ini. Selain rasanya enak juga kandungan zat
gizinya sangat penting. Yang paling penting adalah meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, dan membuat infeksi di teluk. Dan seperti yang dijelaskan diatas yaitu menyerap zat besi dari makanan. Dan masih banyak lagi kelebiha dari vitamin C.
8. Zinc
Sekalipun tidak banyak
diperlukan tapi fungsinya jelas yaitu perbaikan pertumbuahn anak, kalau
mengalami luka atau memar maka zinc akan menyembuhkannya, merawat
mata dan rambut. Zinc banyak didapatkan pada daging,
seafood, kacang-kacangan, biji-bijian, dan susu
Masalah
Gizi pada Anak-Anak
Banyak sekali masalah gizi yang dihadapi oleh setiap
anak, apalagi sudah memasuki masa sekolah dikarenakan pada masa ini lah rentan
akan serangan penyakit. Contoh beberapa penyakitnya seperti: obesitas, gagal tumbuh, anemia
karena kekurangan zat besi, dan karies pada gigi geligi serta infeksi
kecacingan. Obesitas adalah suatu penyakit yang penyebabnya karena kelebihan
dan tidak terkontrolnya pola konsumsi maknan sehari hari pada anak. Dan
berakibat pada kegagalan petumbuhan. Anak juga sangat rentan terhadap infeksi seperti infksi
cacing karena tidak diterapkan kebiasaan untuk cuci tangan setelah makan dan
menggunakan alas kaki pada setiap kegiatan yang dilakukan sehari hari. Karies yang terjadi
pada gigi karena kurang terjaga, apalagi konsumsi maknana yang mangandung gula
berlebihan
Bila sang anak mengalami Infeksi dalam jangka waktu yang lama itu
maknanya ada hubungannya dengan malnutrisi. Bila sudah terjangkit suatu infeksi
maka sangat banyak diperlukan asupan gizi dari biasanya. Banyak gejala
yang dialami bila sedang infeksi seperti diare dan tidak nafsu makan membuat asupan nutrisi menjadi
sulit. Padahal malnutrisi ini membuat anak menjadi lebih mudah terserang berbagai
penyakit. Asupan yang
kaya akan protein,
zat besi, vitamin dan beberapa mikronutrien lainnya dapat memperkuat
kerja daya tahan tubuh menjadi lebih optimal.
Peran orang tua
dan pihak sekolah sangat dibutuhkan dimana konsumsi maknan bagi anak usia dini
akan mempengaruhi sampai dewasa. Makanan yang kaya akan keseimbangan gizi perlu dijaga.
Proses Tumbuh Kembang Balita dan Anak-Anak
ada dua proses
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak dimana keduanya saling
berkaitan, yaitu proses
pertumbuhan dimana karakteristiknya ditandai dengan besar ukuran
tubuh tertentu seperti berat,
tinggi badan, lingkar lengan atas, dan lainnya ; dan proses perkembangan yang ciri
khasnya tampak pertambahan kemampuan anak (koordinasi gerakan, bicara, kecerdasan, pengendalian perasaan, interaksi
dengan orang lain, dan sebagainya). Tugas orang tua adalah memantau setiap
perkembangan kedua proses ini dimana sangat banyak diperlukan sumber dan asupan
nutrisi yang tertatur dan mencukupi, sehingga bila ada keterlambatan dalam proses tumbuh
kembang dapat segera diketahui dan dilakukan tindakan.
Manfaat Gizi
untuk Balita dan Anak-Anak
-
Dengan adanya
ilmu tentang zat gizi ini akan membuat tumbuh kembang anak baik itu fisik maupun otak agar
lebih maksimal.
-
Kekebalan tubuh
akan terjaga dan berfungsi secara normal Sehingga menjaga kesehatan tubuh.
-
Dapat
menghindari berbagai gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan kerugian bagi
sang anak contohnya kekurangan
zat besi, karies gigi, obesitas, bahkan osteoporosis ketika usia sudah dewasa.
-
Berbagai resiko
seprti penyakit yang sangat mematikan contoh kanker, jantung, diabetes dan stroke dapat
dikurangi.
-
Apabila ada
gejala seperti kurangnya keseimbangan energi yang dapat menghambat tumbuh
kembang anak,
penurunan kesadaran, gangguan bicasa, penurunan kecerdasan, gangguan pemusatan
perhatian, gangguan rasa percaya diri, sariawan atau beri-beri dapat
dikurangi.
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
tugas orang tua dalam menjaga dirinya dikala hamil sampai melahirkan dan
menjaga balita sangat penting dimana pola makanan harus tercukupi kandungan
gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak. bila kita dapat menerapkan pola makan yang sehat pada
anak, maka akan dilakukan sampai dia dewasa. Dampak positif akan segera terlihat bila benar pemenuhan
gizi pada balita dan anak tercukupi.
DAFTAR
PUSTAKA
Gibney, M.J., dkk. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Santoso, Soegeng dan Anne Lies Ranti. 1999. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta.
Soetjiningsih.1997. Seri Gizi Klinik ASI. Denpasar: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Artikel ini diambil dari tugas makalah lalu diedit
kembali, anggota kelompok dari makalah ini antara lain:
1.
Intan Mutia
2.
Nadia Muslin
3.
Noor Aisah Riski Wulandari
4.
Nova Yuliani
0 Response to "kebutuhan masalah mamfaat gizi balita dan anak lengkap"
Post a Comment