ads

komponen kurikulum lengkap dan terbaru




Komponen-Komponen Kurikulum 
  Seperti dijelaskan sebelumnya apa itu Kurikulum, yaitu program dari pemerintah untuk kepentingan pendidikan yang berisi komponen – komponen tertentu. Namun tahukah kamu apa apa saja komponen yang membentuk kurikulum tersebut?? Dan juga apa kaitannya antara satu dengan yang lain? Fungsinya juga? Anda dapat memperhatikan bagan dibawah ini.
Bagan adalah suatu badan yang menngambarkan sesuatu. Penggambaran itu berupa penggambaran kurikulum yang dibentuk oleh 4 komponen utama, yaitu : komponen tujuan, isi kurikulum, komponen metode atau strategi pencapaian tujuan, dan komponen evaluasi. Salah satu fungsi dari suatu sistem setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain. Namun apabila tidak ada singkronisasi antara satu komponen dengan yang lain maka akan berdampak pada sistem kurikulum itu sendiri, maka sistem kurikulum secara keseluruhan juga akan tergganggu.

 Komponen Tujuan
Yang pertama berupa Komponen tujuan adalah suatu komponen yang lebih fokus kepada arah tujuan dan hasil yang diharapkan. Dilihat dari segi besar (makro), strategi dan rumusan tujuan kurikulum sering dikaitkan dengan pemikiran (filsafat) atau sistem nilai yang dianut masyarakat. Terkadang, dari segi makro ini bisa menggambarkan suatu masyarakat yang di cita – citakan, contohnya adat dan nilai ataupun filsafat yang dimiliki dan diterapkan oleh masyarakat indonesia  yaitu pancasila, oleh sebab itu tujuan akhir yang sangat diimpikan dari kurikulum yaitu terciptanya masyarakat yang pancasilais. Sedangkan di sakala yang lebih kecil mikro, tujuan kurikulum lebih kepada berkaitan dengan sekolah itu sendiri misalnya seperti visi dan misi yang dimiliki oleh sekolah serta tujuan yang lebih sempit, seperti tujuan setiap mata pelajaran dan tujuan proses pembelajaran.

    Komponen Isi/ Materi Pelajaran
Isi kurikulum bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh setiap siswa. Inti dari komponen ini adalah semua aspek baik yang saling berkaitan dengan ilmu pengetahuan juga penggambaran materi pelajaran untuk semua mata pelajaran untuk dilakukan sehari hari didalam lingkungan sekolah baik itu aktivitas dan kegiatan siswa. Baik materi maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

     Komponen Metode/ Strategi

Strategi adalah cara untuk mendapatkan sesuatu dengan segala metode. Kaitannya dengan momponen kurikulum yaitu memiliki peranan dalam implementasi kurikulum dan posisinya sangat penting. Sukses tidaknya langkah terakhir yang akan dilakukan tanpa strategi yang tepat untuk mencapainya, maka maka tujuan itu tidak mungkin dapat tercapai. Tahap atau strategi yang harus direncanakan meliputi: rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Pandangan yang sama juga dijelaskan oleh T. Rajakoni mengartikan strategi pembelajaran sebagai pola dan urutan umum perbuatan guru-siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Bisa kita lihat pendapat tokoh tersebut bisa diambil garis kesimpulan yaitu ada dua hal yang penting kita cermati. Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan atau berupa rangkaian kegiatan yang ada didalamnya termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Jadi ini masih tahap dimana strategi baru disusun untuk rencana kerja, belum sampai pada tindakan. Point penting Kedua adalah strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Maksudnyatahap akhir dari susunan rangkaian rencana adalah pencapaian tujuan. Jadi inti kesimpulannya adalah berbagai macam langkah pembelajaran yang diterapkan dengan strategi yang  direncanakan begitu pula dengan pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.
Langkah yang harus diterapkan dari rencana yang sudah tersusun dengan rapi harus disertai dengan kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal, dinamakan dengan metode karena penggunaannya pada proses realisasi strategi yang sudah ditetapkan. Oleh karena itu, pandangan strategi dalam pembelajaran ini bisa digunakan beberapa metode. Contohnya strategi ekspositori bisa digunakan metode ceramah digabung dimana lebih ringkas agar siswa mudah dalam proses pembelajarnnya  metode tanya jawab atau bahkan diskusi dengan pemanfaatan sumber daya yang tersedia lalu digunakannya media pembelajaran. Dengan demikian, perbedaan strategi itulah yang menunjuk pada a plan of operation achieving something, ada juga strategi lain seperti a way in achieving something.
Makna lain yang memiliki kesamaan yang tidak jauh berbeda strategi adalah pendekatan (approach).  Inti dari pendekatan sendiri adalah titik atau tolak ukur atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran bila dilihat dari segi strategi dan metode pembelajaran. Pernah berkata Roy Killen (1998) dia lalu mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approach) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered approach). Pendekatan pertama adalah pusatnya guru dimana ini lebih berhubungan langsung dengan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), tipe dari strategi ini adalah pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Lalu bagaimana dengan pusatnya pada siswa, ini menggunakan strategi pembelajaran discovery dan inquiry serta strategi pembelajaran induktif. Hingga bisa ditarik kesimpulan bahwa, istilah pendekatan lebih menonjol kepada pandangan tentang suatu proses kejadian yang dilakukan secara umum. Oleh karena itu, tahapan dan metode pembelajaran harus digunakan tergantung dari bagaimana kondisi lingkungan.
               Komponen Evaluasi
Komponen terakhir adalah komponen Evaluasi, evaluasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kurikulum. Dengan adanya evaluasi kita dapat mengetahui nilai dan arti kurikulum dan akhirnya kita dapat menjadikan evaluasi sebagai bahan pertimbangan apakah suatu kurikulum perlu dipertahankan atau tidak, dan bagian – bagian mana yang harus disempurnakan. Evaluasi sangat berpengaruh posisinya dalam kurikulum dimana digunakan untuk meilihat efektivitas pencapaian tujuan. Fungsi evaluasi pun sangat banyak bila dilihat dari pandangan kurikulum, evaluasi dapat digunakan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum dan juga bisa dijadikan sebagai umpan balik dalam perbaikan strategi yang ditetapkan. Maka Scriven (1967) melihat kedua fungsi ini saling ada keterkaitan dia mengartikan evaluasi sebagai fungsi sumatif dan evaluasi sebagai fungsi formatif. Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan pencapaian tujuan dapat dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu tes dan nontes.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "komponen kurikulum lengkap dan terbaru"