ads

jurnal dan praktikum sekresi dan periderm lengkap disini!!




I.                   Tanggal pratikum       :  31 Maret 2016
II.                Judul pratikum           : Jaringan Sekresi dan Periderm
III.             Tujuan pratikum        :
1.      Untuk mengamati struktur kelenjar Lisigen
2.      Untuk mengamati struktur Periderm
3.      Untuk mengamati struktur Lenti sel.

IV.             Dasar Teori                 :
Paraperiderm disebut juga dengan kulit kayu, menggantikan epidermis pada tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder, paraperiderm yang berlapir-lapir yang bertentangan dengan epidermis berlapis tunggal. Ini terdiri dari sel-sel gabus (phallem, phelloderm, phallegon (cambium gabus)). Sel gabus adalah sel tak hidup yang meliputi bagian luar batag dan akar (Lux, 2011: 285).
Periderm tumbuhan pada epidermis dan kortex, jika tumbuhan keluar, membentuk felem dan juka tumbuh ke dalam membentuk feloderm. Jaringan ini terdiri dari sel-sel gabus yang dindingnya mengandung suberin. Fungsi dari periderm yaitu emlindungi tumbuhan dari pengaruh suhu yang ekstrim dan mengurangi kehilangan air melindungi tumbuhan (Rewitawati, 2008: 56).
Sekresi adalah stuatu proses pengeluaran zat berbentuk cairan oleh sel-sel tubuh tumbuhan atau kelenjar yang mana cairan atau kelenjar tersebut masih dimamafaatkan oeh tubuh tumbuhan untuk proses metabolisme (Weeringa, 2008: 83).

V.              Alat dan Bahan                        :
A.    Alat
1.      Mikroskop
2.      Kaca objek
3.      Silet
4.      Pipet tetes
5.      Air
6.      Kaca penutup
7.      Kain lap atau tisu
B.     Bahan
1.      Penampang melintang kulit jeruk (Citrus maxima)
2.      Penampang melintang periderm umbi kentang (Solanum tuberosum)
3.      Penampang melintang batang/ tangkai kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis).

VI.             Cara Kerja
1.      Kelenjar jaringan sekrsi
Dibuat sayatan melintang kulit jeruk. Diletakkan pada kaca benda objek yang telah diberi tetesan air. Ditutup dengan kaca peneutup. Lalu diamati dengan mikroskop.
2.      Kelenjar periderm.
Dibuat sayatan melintang umbi kentang. Diletakkan pada kaca benda objek yang telah diberi tetesan air. Ditutup dengan kaca peneutup. Lalu diamati dengan mikroskop.
Dibuat sayatan melintang akar anggrek. Diletakkan pada kaca benda objek yang telah diberi tetesan air. Ditutup dengan kaca peneutup. Lalu diamati dengan mikroskop.
3.      Lenti sel struktur
Dibuat sayatan batang/ tangkai kembang sepatu melalui lenti sel,. Diletakkan pada kaca benda objek yang telah diberi tetesan air. Ditutup dengan kaca peneutup. Lalu diamati dengan mikroskop.
Dibuat sayatan melintang batang tomat tua. Diletakkan pada kaca benda objek yang telah diberi tetesan air. Ditutup dengan kaca peneutup. Lalu diamati dengan mikroskop.

VII.          Hasil pengamatan








VIII.       Pembahasan
Pada tumbuhan, sel seringkali menghasilkan zat-zat yang terkadang digunakan dan terpisah dari stomata atau sama sekali dikeluarkan dari dalam tumbuhan disebut dengan sekresi. Tempat-tempat zat tersebut berkumpul atau dikeluarkan dari dalam tumbuhan disebut “struktur sekresi” dan jaringanya dinamakan “jaringan sekresi”. Struktur sekresi juga dinamakan kelenjar dan bisa terdapat dalam atau permukaan organ tumbuhan. Kelenjar tersebut adalah skizogen, lisigen, hidatoda, buluh latek, berusas dan bulu latek tak beruas.
Kambium gabus atau felogen adalah meristem yang menghasulkan periderm. Periderm adalah jaringan pelindung yang terbentuk secara sekunder dan mengganti epidermis pada batang dan akr yang menebal karena pertumbuhan sekunder. Periderm mencakup felogen (cambium gabus) yaitu meristem yang menghasilkan periderm, felem (gabus) yaitu jaringan pelindung yang terbentuk kearah luar oleh felogen dan feloderm yaitu jaringan parenkim hidup yang terbentuk oleh felogen kearah dalam.
Sel felogen terdiri dari satu macam sel saja. Pada penampang melintang kentang felogen terliat seperti sel 4 persegi yang memipih ke arah radial. Pada arah memanjang sel felogen terbentuk 4 persegi panjang. Sel felogenbiasanya tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Sel dewasa tidak hidup dan dapat berisi zat padat atau cairan, sel gabus ditandai oleh zat gabus (suberin) dalam dinding sel.
Lenti sel adalah sebagian periderm yang felogen lebih aktive dari pada periderm ditempat lain dan menghasilkan jaringan yang berbeda dengan felem, banyak mengandung ruang antar sel. Felogen lenti sel juga memiliki ruang antar sel dan sinambung dengan felogen periderm dengan sebelahnya. Karena susunannya terbuka, lenti sel dianggap sebagai strktur yang memungkinkan udara masuk lewat periderm. Lenti sel umumnya ditemukan pada periderm batang dan akar. Ukurannya berkisar antara yang kecil yang hampir tak kasat mata smapai yang sepanjang satu senti meter. Lenti sel tersusun dalam deretan.
Preparat kali ini antara lain umbi kentang (Solanum tuberosum) batang/tangkai kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) dan Citrus maxima. Pada penampang buah jeruk dengan pembesaran 10x40 dapat dilihat adanya kelenjar lisigen. Pada penampang melintang periderm umbi kentang pembesaran 10x40 dapat dilihat periderm adanya felem, felogen dan feloderm. Pada bunga kembang sepatu pembesaran 10x40 dapat dilihat lenti sel yang daidalamnya ada sel parenkim.

IX.             Kesimpulan
1.          Disebut dengan sekresi zat karena terpisah dari stomata atau sama sekali dikeluarkan dari dalam tumbuhan.
2.          Tempat-tempat zat tersebut berkumpul atau dikeluarkan dari dalam tumbuhan disebut “struktur sekresi” .
3.          Jaringanya dinamakan “jaringan sekresi”.
4.          Kelenjar tersebut adalah skizogen, lisigen, hidatoda, buluh latek, berusas dan bulu latek tak beruas.
5.          Kambium gabus atau felogen adalah meristem yang memnghasilkan periderm
6.          Periderm adalah jaringan pelindung yang terbentuk secara sekunder
7.          Periderm mencakup felogen, felem dan feloderm\
8.          Lenti sel adalah sebagian periderm yang felogen lebih aktif dari pada periderm
9.          penampang buah jeruk adanya kelenjar lisigen. Pada periderm umbi kentang dilihat periderm adanya felem, felogen dan feloderm.
10.      Bunga kembang sepatu didalam lenti sel adanya parenkim.

X.                Daftar Pustaka
Lux, A. 2011. Cadmium Hypodermal Periderm Formation In The Roots Of The Monocotyl. Journal Annals Of Botany, Vol. 1(107): 285-292.

Rewitawati, D. 2008. Buku Petunjuk Biologi Umum Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang, Malang: UMM.

Weeringa, J. Autonamed Analysis Of Secrotory Vesicle Distribution At The Ultrastruktural. Journal Of Neuroscience Menthods, Vol. 1(173): 83-90.













Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "jurnal dan praktikum sekresi dan periderm lengkap disini!!"