Klasifikasi
Domain:
Eukaryota
Filum:
Apicomplexa
Ordo:
Eucoccidiorida
Famili:
Sarcocystida
Genus:
Toxoplasma
Spesies:
Toxoplasma gondii
Pengertian
Toxoplasma gondii adalah salah satu protozoa parasit yang menyebabkan
penyakit toxoplasmosis. Penyakit ini ada pada manusia atau pun hewan berdarah
panas lainnya. Dilihat dari klasifikasinya parasit ini golongan dari genus
toxoplasma yang mempunyai 3 bagian penting dalam siklus hidupnya yaitu
takizoid, kista dan ookista. Penyakit dari toxoplasma gondii ini belum
ditemukan vaksinnya. Daerah persebaran geografisnya seluruh dunia. Di indonesia
sendiri yang mempunyai cuaca tropis sangat sesuai dengan kebutuhan dari parasit
ini, sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat, apalagi kondisi yang
mendukung seperti sanitasi dan sosial ekonomi masyarakat indonesia.
Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia terinfeksi penyakit
toxoplasmosis. Kebanyakan orang tidak menunjukkan gejala tertentu dikarenakan
sistem kekebalan tubuh pada orang dewasa dapat mengatasinya, tapu bukan berarti
parasit ini bisa diabaikan begitu saja ada beberapa kondisi jika sudah parah
dapat menyebabkan beberapa gejala kesehatan serius seperti demam tinggi, nyeri
otot, keguguran (oada ibu hamil) sakit kepala, gangguan penglihatan dan
lainnya.
Morfologi
Toxoplasma gondii masuk kedalam parasit obligat intraseluler, mempunyai 3
bentuk yang akan berpengaruh dalam siklus hidupnya yaitu:
-
takizoid
(poriferatif) ada juga yang menyebutnya sporozoid: strukturnya seperti sabit
yaitu ujung runcing dan ujung lain agak membulat. Ukuran sekitar 4-8 mikron,
lebar 2-4 mikron. berinti sel 1 terletak ditengah, terdapat mitokondria untuk
penghasil energi serta badan golgi yang
digunakan dalam proses sintesis dan sekresi parasit ini. Tidak memiliki zat
warna (pigmen) dan tidak terdapatnya kinetoplas serta sentrosom. Uniknya bentuk
ini ada pada kedua hospesnya baik hospes intermediet dan hospes definitif.
Bentuk takozoid dapat ditemukan pada inang yang sudah mengalami infeksi akut
pada berbagai jaringan dalam tubuhnya, sehingga takizoid akan mudah masuk
kedalam setiap sel yang berinti satu untuk melakukan aktivitasnya.
-
Kista
(bradizoid) proses pembentukan kista dilakukan dalam tubuh inang dimana didalam
sel inang takozoid akan membelah dan membentuk dinding, ukurannya pun berbeda
ada yang berukuran kecil dan besar dan didalamnya diisi oleh bradizoid yang
sangat banyak tergantung ukuran dari kista itu sendiri. Struktur kista
mempunyai sporoblas yang terdapat pada dinding sel, pada proses pembelahan
sporoblas ini akan membelah dan membentuk dinding baru sehingga menjadi
sporokista. Satu sporokista punya 4 sporozoid yang ukuran berkisar 8 x 2 mikron
dan sebuah benda residu.
-
Ookista
berukuran sekitar 10-12 um terbentuk dalam sel mukosa usus kucing (hospes
intermediet) sehingga akan dikeluarkan bersamaan dengan tinja. Pada proses
pembuangan tinja, diikuti sekitar jutaan ookista.
Bila melihat dari klasifikasinya yang digolongkan kedalam
kelas sporozoasida yang mana proses perkembang biakan dilakukan dengan
bergantian sexual dan asexual.
Daur hidup
Daur hidup dari parasit ini memiliki 2 fase yaitu sexual dengan asexual,
fase sexual (gametogoni dan sporogoni) berada dalam tubuh inang definitif
(kucing). Dan asexual (skizogoni) inang perantaara pada hewan berdarah panas
seperti manusia, tikus, burung.
Dimulai dari host definitife yaitu kucing didalam tubuh kucing terjadi dua
fase reproduksi baik aseksual dan sexual tepatnya dalam sel epitel usus halus. Pada
fase sexual dimulai dari Ookista menghasilkan 2 sporokista tiap sporokista
memiliki 2 sporozoid sehingga ada 4 sporozoid yang dihasilkan. Selanjutnya ookista
akan ditelan oleh hospes perantara seperti burung, sapi, manusia dan terjadilah proses
daur asexual yang hasil akhir adalah takizoid, takizoid selanjutnya akan
membelah menjadi kista yang memiliki bradizoid. Bradizoid akan menyebabkan
infeksi laten pada hospesnya. Seandainya kucing yang posisinya sebagai hospes
definitif memakan hospes intermediet yang sudah terinfeksi dengan parasit ini,
selanjutnya akan terjadi lagi proses pembelahan asexual dalam sel epitel usus
halus kucing, dimulai dari sporozoid masuk kedalam usus halus kucing da
menembus sel epitel sehingga akan tumbuh menjadi trofozoid, trofozoid akan
membelah menjadi skizon selanjutnya skizon akan pecah dan banyak menghasilkan
skozogoni (merozoit) dan akan dilanjutkan dengan daur hidup sexual dimana
merozoid tadi akan masuk ekdalam sel epitel dan membentuk makrogametosit dan
mikrogametosit dan akan terjadi porses pembuahan sehingga dibentuk lagi ookista
dan siklus ini berulang secara terus menerus.
Mekanisme penularan
Manusia sebagai host intermediet mengkonsumsi makanan yang telah terinfeksi oleh parasit ini seperti
sayuran atau daging mentah sehingga akan menelah ookista dari yang berada dalam
makanan tersebut. Ookista berasal dari kotoran kucing yang melekat pada makanan
yang tidak dicuci dengan bersih. Proses infeksi juga bisa terjadi melalui
transplasntasi organ, jarum suntik dan alat lab lain yang telah mengalami
kontaminasi T. Gondii ini. Bila sudah masuk kedalam tubuh manusia akan terjadi
proses yang akan menyerang organ dan jaringan hospes (manusia), dia akan
memperbanyak diri sehingga akan berdampak pada kerusakan dan hancurnya sel sel
inang. Selanjutnya hospes akan menciptakan antobody sebagai sistem pertahanan
dan perlawanan terhadap T.gondii,
terakhir T.gondii akan membentuk kista yang akan tersebar didalam
jaringan hospes dan sifatnya akan menetap sehingga akan sering terjadi
peradangan lokal pada manusia.
Pengobatan
Toksoplasmosis merupakan infeksi dari T.gondii pada masunia Pengobatan dapat
dilakukan dengan pemberian obat sepert pyrimethamine
dan sulfadiazine yang merupakan obat bagi penderita akut yang mempunyai
gangguan sistem kekebalan tubuh. Obat lain seperti antibiotik spiramycin dianjurkan dokter untuk janin yang belum
terkena infeksi. Untuk mencegah gejala toksoplasmosis pada penderita gangguan
sistem kekebalan umumnya dokter memberikan trimethoprim
and sulfamethoxazole
Komplikasi
Toksoplasmosis okular: peradangan dan luka pada mata disebabkan oleh t.gondii sehingga
akan menggangu proses penglihatan
Toksoplasmosis kongenital : terjadi pada janin yang terkena infeksi sehingga akan
menyebabkan gangguan kesehatan lain seperti epilepsi, penyakit kuning, cerebral
palsy dan lainnya.
Toksoplasmosis serebral: gangguan sistem kekebalan, gejalanya sakit kepala,
demam tinggi, kejang kejang bila sudah serius penyebaran infeksi akan ke otak
sehingga mengancam nyawa.
Pencegahan
-
Cuci
makanan sampai bersih, baik itu sayur, buah atau daging. Bila daging harus
dimasak sampai benar benar matang.
-
Bila
anda senang berkebun maka gunakan sarung tangan sebelum aktivitas.
-
Sebelum
makan cucikan tangan
-
Rawatlah
kucing anda dengan baik, dan hindari kotoran kucing.
-
Berikan
kucing makanan matang, sehingga tidak memburu tikus atau berikan kucing makanan
kering.
Sumber:
1Atml.
Web. Id . 2alodokter. Com . 3citrayunita01. Blog.
0 Response to "TAXOPLASMA GONDII pengertian, morfologi, daur hidup, mekanisme penularan, komplikasi, pencegahan, pengobatan"
Post a Comment