Parasitologi
ENTAMOEBA HISTOLYTICA
Pengertian
Dalam dunia parasitologi dikenal satu protozoa yang sering menyebabkan
penyakit yaitu entamoba histolytica. Adalah suatu protozoa yang bersifat
parasit yang bersifat anaerob.
Kalau dilihat dari klasifikasi parasit ini berasal dari genus Entamoba. Entamoba menyebabkan penyakit desentri yang ada pada manusia, selain itu juga menjangkit spesies lain seperti primata. Protozoa ini ditemukan pada usus besar, organisme ini dapat lewat dengan mudah ke usus dikarenakan mempunyai kista yang melindunginya dari keadaan yang tidak menguntungkan seperti asam pada lambung yang menghancurkan semua yang masuk kedalamnya. Kista akan hancur lalu akan membentuk trofozoid sehingga akan berdiam didalam usus besar untuk melangsungkan siklus hidupnya. Protozoa ini hidup pada lingkungan suhu yang tropis seperti indonesia, gejala umum dan kebanyakan yang ditemui bila terjangkit protozoa ini adalah sakit perut dengan tinja yang cair.
Kalau dilihat dari klasifikasi parasit ini berasal dari genus Entamoba. Entamoba menyebabkan penyakit desentri yang ada pada manusia, selain itu juga menjangkit spesies lain seperti primata. Protozoa ini ditemukan pada usus besar, organisme ini dapat lewat dengan mudah ke usus dikarenakan mempunyai kista yang melindunginya dari keadaan yang tidak menguntungkan seperti asam pada lambung yang menghancurkan semua yang masuk kedalamnya. Kista akan hancur lalu akan membentuk trofozoid sehingga akan berdiam didalam usus besar untuk melangsungkan siklus hidupnya. Protozoa ini hidup pada lingkungan suhu yang tropis seperti indonesia, gejala umum dan kebanyakan yang ditemui bila terjangkit protozoa ini adalah sakit perut dengan tinja yang cair.
by: cdc. gov |
Morfology
Umumnya yang dikenal ada dua
bentuk dari entamoba histolytica yaitu bentuk trofozoid dan kista, sebenarnya
juga da satu bentuk lagi yaitu prekista. Prekista sendiri yaitu fase peralihan
antara trofozoid dan kista.
by: Biology Discussion
|
a.
Bentuk
trofozoid yaitu bentuk yang sudah berada dalam tubuh inang (usus besar, yaitu
dalam jaringan mukosa usus besar). Memiliki ukuran sekitar 10-6-µm, sudah
mempunyai sitoplasma yang bergranula, memiliki satu inti dan bergerak secara
progresif. Trofozoid itu ada dua tipe pertama yang bersifat invasif yaitu
trofozoid yang berukuran sekitar 20-50m masuk kedalam jaringan, memiliki eritrosit dan
ada membentuk kista. Lalu yang kedua trofozoid yang non invasif berukuran
sekitar 20-30µ hidupnya dipermukaan usus, tidak memiliki eritrosit dan tidak
ada kista. Bentuk trofozoid dapat bertahan hidup sekitar 5 sampai 96 jam
tingkatan suhu yang beda. Bentuk trofozoid ektoplasma yang berwarna jernih yang
digunakan untuk menangkap makanan, proteksi dan lainnya.
b.
Bentuk
kista berukuran sekitar 10-20µm. Kista dapat bertahan hidup sekitar 1 bulan
bila dalam air apabila dalam feses dan kemudian mengering hanya sampai 12 hari
saja. Kista yang matang adalah kista yang memiliki 4 inti ada juga yang
memiliki satu inti tergantung umur dari kista tersebut. Tidak memiliki
eritrosit, sedangkan ksita belum matang
memiliki glikogen. Sebenarnya ada dua jenis kista yaitu kista yang masih
muda yang biasanya terdapat dalam tubuh dan mudah dihancurkan dengan asam
lambung, kista muda memiliki inti 1 kemudian berinti dua sampai akhirnya
berinti 4 (kista tua). dan kista yang berada diluar tubuh yang susah
dihancurkan adalah kista yang sudah tua memiliki inti 4. Kista adalah fase yang
paling kuat dan tahan terhadap lingkuangan luar tubuh. Kista keluar bersama
feses (tinja) manusia. Kista akan kembali kedalam tubuh menjadi trofozoid
apabila dia dapat terkontaminasi dengan makanan dan dikonsumsi oleh manusia.
Distribusi geografis
Umumnya terdapat didaerah
tropis, yang paling banyak dapat berita daerah kawasan asia, afrika mesir,
timur tengah dikarenakan daerah tersebut merupakan beresiko sangat tinggi
terjangkit organisme ini. Ada juga ditemukan didaerah kutub namun sangat jarang
berinvasi seperti daerah tropis. Cara masuk protozoa ini kedalam tubuh melalui
makanan yang telah terkontaminasi dengan entamoba histolytica yang kemudian
dikonsumsi. Setelah masuk kedalam tubuh lalu akan menginvasi dinding usus. ada
juga yang beberapa kebagian organ lain seperti hati, sistem peredaran darah otak
dan lainnya. Apabila dia sudah menguasai organ organ vital diatas maka dia akan
menyebabkan penyakit amoebiasis yaitu penyakit yang disebabkan oleh protozoa
ini gejala seperti demam, sakit perut heat, sakit kepala diare dalam waktu yang
lama, tinja encer dan kadang keluar darah. Dalam waktu yang lama akan
menyebabkan kerusakan hebab pada mukosa usus. Jadi musti dijaga sanitasi dan
keadaan lingkungan agar terhindar dari terjangkit infeksi protozoa ini.
Siklus hidup
Kalau membahas siklus hidup
kita akan memulainya dengan makanan yang terkontaminasi dikonsumsi oleh manusia
dan parasit masuk ke lambung dan tercerna. Dikarenakan lambung memiliki cairan
dengan asam yang tinggi dan lolos lalu menuju ke usus melekat di dindingnya ada
beberapa zat kimia yang menyebabkan dinding kista (berinti 4) dewasa menjadi
melunak. Amoebulae akan bergerak ke jaringan sehingga menyebabkan penyakit
penyakit desentri, lalu dia akan memasuki fase berikutnya yaitu amoebulae
tumbuh menjadi trofozoid didalam usus besar lalu protozoa ini mencapai
tujuannya sehingga mulai berkembang biak, menginvasi, makan dan berkoloni
dengan lainnya. Amoebulae merupakan salah satu jenis kista selain dari
metacystic. Lalu lama kelamaan invasi dari protozoa mulai melemah dan
menyebabkan hidupnya terancam sehingga organisme ini akan kembali membentuk
kista, mulai dari kista berinti satu sampai berinti 4 sehingga akan keluar
bersama tinja.
Patogenesis
Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, E. Histolytica akan menyebabkan penyakit disentri dikarenakan yang
diinfeksi adalah jaringan, gejala yang ditemui dari disentri seperti mual. Diare
berkepanjangan lalu akan disertai dengan darah pada tinjanya, demam, sakit
perut berat, dan dalam waktu lama akan menyebabkan usus luka. Dinding usus yang
luka akan memasuki aliran darah dan akan menuju ke organ vital lain seperti
hati, lalu otak limpa dan lainnya.
Perawatan dan pencegahan
Perawatan dilakukan dengan obat
metronidazole, paromomycin, dan diloxanide furoate (obat mencegah dan
memusnahkan inveksi amoebae pada jaringan).
Pencegahan dilakukan dengan
sangat mudah dimulai dari hal yang kecil dan sederhana seperti tidak
mengkonsumsi makanan mentah, seperti daging sapi yang masih belum dimasak
sampai matang, lalu mencuci buah atau sayuran dengan bersih, hindari makan
daging babi, selain babi kotor juga taerdapat organisme lain seperti cacing
pita yang akan berkembang juga pada usus. memasak air sampai matang, tidak
dibolehkan buang air besar ataupun kecil sembarangan apalagi di sungai akan
mencemari air dan menjangkit orang lain. Yang paling penting periksa dan
berobatlah ke rumah sakit bila keadaan semakin memburuk.
Sumber:
dominikaika.wordpres. com,
pisangkipas,
iranthatha
wordpress. Com,
ditaanugrah.blogspot. com.
0 Response to "pengertian, morfologi, distribusi geografis, patogenesis, siklus hidup, pengobatan dan pencegahan ENTAMOEBA HISTOLYTICA "
Post a Comment