ads

Ekologi Tumbuhan Cemara Kipas (Thuja orientalis)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.. ii
DAFTAR ISI iii
BAB I
v
PENDAHULUAN.. v
1.1  Latar Belakang. v
1.2  Tujuan. vi
BAB II 7
PEMBAHASAN.. 7
2.1        Klasifikasi Ilmiah Pohon Cemara Kipas. 7
2.2        Ciri-ciri Pohon Cemara Kipas. 7
2.3        Manfaat Pohon Cemara Kipas. 8
2.4        Manfaat yang terkandung dalam pohon cemara kipas. 8
2.5        Persebaran Tumbuhan Cemara Kipas. 9
BAB III 10
KESIMPULAN.. 10
DAFTAR PUSTAKA.. 11




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan. Berbicara ekologi pasti berbicara mengenai semua makhluk hidup dan benda-benda mati yang ada di dalamnya termasuk tanah, air, udara dll. Dimana lingkungan yang ditempati berbagai jenis makhluk hidup tersebut saling mempengaruhi dan dipengaruhi.
Dalam ilmu lingkungan, seperti dalam halnya ekologi, jasad hidup pada dasarnya dipelajari dalam unit populasi. Populasi dapat dikatakan sebagai kumpulan individu spesies organism hidup yang sama. Menentukan populasi memang sukar, kalau anggotanya terpisah-pisah dalam sebuah wilayah, dimana jarak menjadi sebagi penghalang antar individu, seperti halnya gajah atau harimau di Asia, pohon cemara di Eropa, bahkan manusia di dunia.
Menurut Soeriaatmadja (1989:4), “Persaingan menimbulkan 2 akibat dalam jangka waktu yang singkat, menimbulkan akibat ekologi dan dalam jangka waktu yang panjang menimbulkan akibat evolusi”. Dalam waktu singkat akibat ekologi itu berupa kelahiran, kelangsungan hidup dan pertumbuhan populasi yang boleh jadi tertekan. Dan dalam waktu yang panjang mengakibatkan pemindahan (emigrasi) populasi yang mungkin meningkat. Persaingan dapat pula berangsur-angsur pada populasi (efek evolusi).
Dalam setiap persaingan antar individu kemampuan anggota populasi bersaing pada akhirnya dapat dipertahankan, karena yang menanglah yang meneruskan kelangsungan generasi.
Ludwig dan Reynolds (1988) bahwa pola penyebaran tumbuhan dalam suatu komunitas bervariasi dan disebabkan beberapa faktor yang saling berinteraksi antara lain: (i) faktor vektorial (intrinsik), yaitu: faktor lingkungan internal seperti angin, ketersediaan air, dan intensitas cahaya, (ii) faktor kemampuan reproduksi organisme, (iii) faktor sosial yang menyangkut fenologi tumbuhan, (iv) faktor koaktif yang merupakan dampak interaksi intraspesifik, dan (v) faktor stokhastik yang merupakan hasil variasi random beberapa faktor yang berpengaruh.
Adapun jenis tumbuhan bawah yang pola penyebarannya seragam kemungkinan terjadi karena beberapa sebab, antara lain karena kondisi tempat tumbuhnya relatif seragam, persaingan yang kuat antarindividu anggota populasi terhadap sumberdaya alam, dan persaingan antarindividu tumbuhan yang sejenis (Indriyanto, 2006). Persaingan terjadi karena saling memperebutkan ruang, hara, cahaya, CO2, dan air.
Syafei (1994) menyebutkan bahwa faktor-faktor lingkungan yaitu iklim, edafik (tanah), topografi dan biotik antara satu dengan yang lain sangat berkaitan erat dan sangat menentukan kehadiran suatu jenis tumbuhan di tempat tertentu, namun cukup sulit mencari penyebab terjadinya kaitan yang erat tersebut.
Pohon cemara merupakan salah satu pohon yang diaggap spesial dan mempunyai banyak manfaat yang terkandung didalamnya. Pohon cemara adalah jenis pohon evergreen, artinya daun-daunnya jarang mengering dan berubah warna ataupun rontok di musim gugur. Selain itu, pohon cemara yang bisa mencapai usia hingga ratusan bahkan ribuan tersebar di belahan bumi selatan yang meliputi wilayah Amerika Selatan, Afrika Selatan, Australia hingga ke Selandia Baru. Sedangkan di wilayah khatulistiwa, pohon cemara bisa ditemukan, salah satunya di Indonesia.

1.2  Tujuan
· Untuk mengetahui ekologi tumbuhan cemara
· Untuk mengetahui manfaat tumbuhan cemara
· Untuk mengetahui persebaran tumbuhan cemara di dunia


BAB II
PEMBAHASAN
2.1   Klasifikasi Ilmiah Pohon Cemara Kipas
Kingdom               : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom         : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi          : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                    : Coniferophyta
Kelas                    : Pinopsida
Ordo                     : Pinales
Famili                   : Cupressaceae
Genus                  : Thuja
Spesies                : Thuja orientalis
2.2   Ciri-ciri Pohon Cemara Kipas
·      Berukuran tinggi dan berbentuk kerucut.
·      Daunnya berbentuk ramping dan runcing yang berguna untuk mengurangi penguapan. Bentuk daun tersebut juga merupakan adaptasi pohon cemara terhadap lingkungan yang panas.
·      Warna daun pohon cemara biasanya hijau gelap, tetapi ada beberapa spesies yang berwarna hijau terang.
·      Pada saat pohon cemara masih muda, kulit kayunya halus, berwarna coklat kehijauan, dan belum mempunyai retakan.
·      Kulit kayu pohon cemara dewasa terbilang tebal dan warnanya coklat gelap dan biasanya terdapat retakan-retakan di sekujur pohon cemara. Tebalnya kulit kayu pohon cemara membuatnya dapat bertahan di segala kondisi cuaca.
·      Pohon cemara tidak menghasilkan buah melainkan pinecone atau runjung cemara. Runjung cemara adalah semacam pucuk yang membawa biji dan juga menjadi organ reproduksi pohon cemara untuk berkembang biak.
·      Cabang pohon cemara tumbuh rapat dengan cabang lainnya hingga tampak seperti lingkaran cabang yang tumbuh dari titik yang sama. Namun sebenarnya pola cabang-cabang tersebut berbentuk spiral, dimana semakin ke atas, maka cabangnya akan tumbuh semakin pendek. Inilah yang membuat pohon cemara tampak seperti kerucut atau piramida.
2.3   Manfaat Pohon Cemara Kipas
·      Kayu pohon cemara bisa dimanfaatkan untuk pembuatan perabot rumah tangga.
·      Daun pohon cemara bisa dimanfaatkan sebagai penghias rumah.
·      Biji pohon cemara bisa langsung dimakan.
·      Kambium pohon cemara bisa diolah sebagai bumbu masakan.
·      Pohon cemara juga bisa berfungsi sebagai peneduh dan penghias halaman rumah sebab pohon cemara bisa memproduksi oksigen untuk menyegarkan halaman rumah

2.4   Manfaat yang terkandung dalam pohon cemara kipas
·      Mengandung vitamin C
·      Seorang penjelajah yang berasal dari negara Perancis bernama Jasques Cartier pernah suatu saat terjebak di sutau wilayah yang ia tak kenal. Dan pada waktu itu, ia beserta teman-teman dan para krunya sedang berjuang melawan maut kaibat penyakit kudis yang mereka derita. Pada akhirnya seduhan teh cemara membuat penyakitnya sembuh. Karena rasa penasaran ia pun akhirnya meneliti inuman tersebut dan menemukan hasil bahwa dalam pohon cemara tersebut ternyata mengandung vitamin C. Dan penelitian lebih mendalam pun dilakukan. Dan setelah diteliti terus menerus pada akhirnya ditemukan dalam pohon cemara laut terdapat banyak kandungan senyawa anti oksidan yang berisi flavanol dan juga bioflavonoid.
·      Mampu meredakan stress
·      Psikolog lingkungan yang berasal dari University ofSurvey, yaitu Dr Birgitta Gatersleben menjelaskan dari Telegraph, bahwa pohon cemara mampu memberikan nuansa alam yang secara tidak langsung dapat mengurangi stress dan penyakit mental.
·      Mampu meredakan bronkhitis dan juga batuk
·      Bau aroma yang keluar dari pohon cemara, selain baik untuk kondisi mental anda juga minyak yang dihasilkan dari pohon cemara ini sangat baik untuk meredakan jenis penyakit sinus dan juga batuk yang sedang anda derita. Caranya hanya dengan meneteskan minyak cemara ke dalam wadah yang berisi air panas, lalu uap yang keluar dari wadah tersebut anda hirup perlahan-lahan.
·      Membantu meredakan sakit otot
·      Selain dapat mengobati sinus dan juga batuk, manfaat cemara yang lainnya adalah mampu membantu meredakan sakit otot yang sedang anda derita. Caranya hanya tinggal menggunakan minyaknya untuk digunakan sebagai obat pijat.
·      Mampu mengobati cacingan.
·      Tak hanya minyaknya saja yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit, namun dari akar pohon ini ternyata juga memiliki kemampuan dalam mengobati cacingan.

2.5   Persebaran Tumbuhan Cemara Kipas
Tumbuhan yang menutupi permukaan bumi jenisnya beranekaragam, mulai dari tumbuhan mikro yang hanya memiliki satu sel, seperti alga, rerumputan, pohon-pohon perdu, sampai tumbuhan raksasa. Berbagai jenis flora ini tersebar dari wilayah iklim tropis sampai iklim kutub.
Tumbuh-tumbuhan umumnya tersebar di tiga biocycle atau lingkungan muka bumi, yaitu biocycle darat, biocycle air tawar (wilayah perairan darat), dan biocycle air asin (wilayah laut). Tumbuhan cemara terdapat pada Biocycle Darat. Dimana tumbuhan yang menutupi wilayah darat sangat bervariasi, baik ragam maupun jumlahnya. Wilayahnya tersebar mulai dari zona pantai sampai ke pegunungan, mulai dari kawasan khatulistiwa sampai wilayah kutub.
Diantaranya Hutan berdaun jarum (hutan konifer) terdapat di daerah-daerah lintang tinggi mendekati kawasan lingkaran kutub, seperti wilayah Kanada bagian utara, Eropa Utara, Asia Utara terutama sekitar Siberia, serta wilayah-wilayah pegunungan tinggi kawasan tropis. Jenis tumbuhan cemara banyak dijumpai di wilayah konifer ini.

Peta persebaran flora di dunia
Sumber : Google image
Peta persebaran flora di Indonesia
Sumber : Google image
Tumbuhan Cemara di Hutan Taiga Alaska
Sumber: Google image
Cemara hutan konifer
Sumber: Google image



BAB III
KESIMPULAN
Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan. Berbicara ekologi pasti berbicara mengenai semua makhluk hidup dan benda-benda mati yang ada di dalamnya termasuk tanah, air, udara dll. Dimana lingkungan yang ditempati berbagai jenis makhluk hidup tersebut saling mempengaruhi dan dipengaruhi.
Dalam ilmu lingkungan, seperti dalam halnya ekologi, jasad hidup pada dasarnya dipelajari dalam unit populasi. Populasi dapat dikatakan sebagai kumpulan individu spesies organism hidup yang sama. Menentukan populasi memang sukar, kalau anggotanya terpisah-pisah dalam sebuah wilayah, dimana jarak menjadi sebagi penghalang antar individu, seperti halnya gajah atau harimau di Asia, pohon cemara di Eropa, bahkan manusia di dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Indriyanto, 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.

Ludwig, J. A. and Reynolds, J. F. 1988. Statistical Ecology : A Primer on Methods and Computing. John Wiley and Sons, New York.

Soeriaatmadja,1989.Ilmu Lingkungan, Edisi ke-IV, ITB, Bandung.

Syafei, E.S. (1994). Pengantar Ekologi Tumbuhan. Jurusan Biologi FMIPA ITB.

http://udin-note.blogspot,com/2013/08/artikel-tentang-ekologi.html (Diakses pada 20 Desember 2016)

http://www.sridianti,com/tingkat-organisasi-ekologi.html (Diakses pada 20 Desember 2016)

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Ekologi Tumbuhan Cemara Kipas (Thuja orientalis)"