BIOSEL
1.
LISOSOM
Lisosom biasa
disebut dengan kompartemen pencernaan sel. Kenapa bisa dikatakan begitu?. Bukan
tanpa alasan lisosom sendiri adalah kantong memaran yang didalamnya berisi
enzim enzim hidrolitik yang digunakan oleh sel hewan sebagai tempat pencernaan
secara makromolekul.
Ragam enzim yang terdapat dalam lisosom akan bekerja sangat baik bila dalam kondisi asam. Apabila terjadi kebocoran yang menyebabkan enzim didalamnya keluar maka enzim tersebut akan berhenti bekerja dikarenakan sitosil yang terdapat didalam sel memiiki kadar ph normal (netral). Dan parahnya lagi apabila kebocoran yang eberlebihan terhadap lisosom akan menghancurkan sel melalui autodigestri. Enzim yang ada dalam membran lisosom didapatkan dari RE kasar yang kemudian ditransfer ke aparatus golgi (mengalami bebagai modifikasi) didalam aparatus golgi mengolah enzim tersebut dan akan keluar melalui sisi trans aparatus golgi.
Ragam enzim yang terdapat dalam lisosom akan bekerja sangat baik bila dalam kondisi asam. Apabila terjadi kebocoran yang menyebabkan enzim didalamnya keluar maka enzim tersebut akan berhenti bekerja dikarenakan sitosil yang terdapat didalam sel memiiki kadar ph normal (netral). Dan parahnya lagi apabila kebocoran yang eberlebihan terhadap lisosom akan menghancurkan sel melalui autodigestri. Enzim yang ada dalam membran lisosom didapatkan dari RE kasar yang kemudian ditransfer ke aparatus golgi (mengalami bebagai modifikasi) didalam aparatus golgi mengolah enzim tersebut dan akan keluar melalui sisi trans aparatus golgi.
Lisosom
melaksanakan tugasnya sebagai organel yang bekerja dalam penceranaan
intraseluler. Cara makan dari lisosom sendiri dengan fagositosis (kata yunani)
yaitu dengan cara menelan organisme yang lebih kecil ataupun partikel makanan
lain, contohnya pada amoeba dan protista mirip tumbuhan.
gambar by: tatangsma. com |
Lisosom
pertama berdifusi dengan vakuola makanan (membawa makanan dan enzim enzim
pencerna makanan) zat makanan yang dibawaoleh vakula antara lain berupa gula
sederhana, asam ammino dan monomer lainnya. Kemudian dilanjutkan dan keluar
memasuki sitosol sehingga makanan tersebut menjadi nutrisi bagi sel. Beberapa
sel pada manusia seperti sel darah putih juga menerapkan cara makan dengan
fagositosis, sel darah putih menelan bakteri ataupun benda asing yang berbahaya
bagi tubuh untuk mempertahankan tubuh dai serangan benda berbahaya.
Enzim
hidrolitik pada lisosom juga difungsikan pada daur ulang materi organik miliki
sel (autofagi). Selama proses autofagi beberapa materi organik seperti organel
rusak atau lainnya akan diselubungi oleh vesikel. Maka lisosom akan mendekati
vesikel dan mulai berdifusi dengan vesikel. Enzim dalam lisosom akan mengurai
materi yang rusak tadi dan akan dikembalikan kembali kepada sitosol sehingga
materi rusak tadi bisa digunakan kembali.
Lisosom sangat
fatal perannya dalam sel selain dalam mencerna makromolekul juga digunakan
sebagai daur ulang molekul dan organel sel yang rusak sehingga dapat digunakan
kembali. Ini bisa diambil contoh pada sel hati manusia yang selalu mendaur
ulang separuh molekulnya setiap minggu sebelum digunakan kembali.
Beberapa
penyakit yang sering ditemui pada lisosom seperti penyimpanan lisosomal
turunan, dimana lisosom tidak memiliki enzim hidrolitik yang karakteristik dari
lisosom umumnya sehingga menyebabkan lisosom tidak bisa mengolah substrat yang
masuk dan akan membengkak yang kemudian akan mengacaukan sistem lain dalam sel.
Penyakit seperti Tay-Sachs merupakan bagian dari penyakit lisosom turunan yang
mana sering terjadi ermasalahnya enzim pencernaan sepert lipid hilang atau
tidak aktif sehingga berakibat pada otak mengalami kecacatan akibat tidak
terakumulasinya lipid lipid yang terdapat dalam sel. Tapi tenang saja penyakit
peyimpanan lisomal ini jarang ditemui pada populasi umumnya.
Cara kerja
dari proses fagositosis
-
Vakuola
yang mengandung beberapa materi makanan keluar dari membran plasma dan masuk
dalam sel
-
Lisosom
(mengandung enzim hidrolitik aktif) memiliki warna agak gelap, ini dikarenakan
aktifnya pewarna pada lisosom dengan produk makanan.
-
Lisosom
akan berdifusi dengan vakuola dan sama sama mengolah makanan
-
Sehingga
enzim enzim lisosom tadi bereaksi dan mencerna partikel makanan.
Cara kerja
dari Autofagi
-
Suatu
vesikel yang membawa beberapa materi dan organel rusak
-
Lalu
akan berdifusi dengan lisosom melalui proses autofagi
-
Pada
membran vesikel terdapat dua lapis membran yaitu membran dalam dan luar,
membran luar berdifusi dengan lisosom dan membran dalam digunakan sebagai
pencernaan (degradasi) organel sel yang rusak.
2.
PERIKSOSOM
(oksidasi)
gambar by: www. biologi-sel. com |
Periksosom
adalah kompartemen metabolik yang terspesialisasi dan dibatasi oleh membran
tunggal. Periksosom mempunyai struktur berbentuk agak bulat dan sering memiliki
inti seperti granula atau kristal diduga terdapat molekul molekul enzim yang
berkelompok dan rapat.
Periksosom
tersusun atas enzim yang berfungsi sebagai transfer hidrogen dari berbagai
substrat ke Oksigen (O2) sehingga menghasilkan produk berupa
hidrogen perosida (H2O2) sehingga asal mula oksidasi yang
digunakan pada organel ini berasal dari hasil olahan dan produk sampingan
hidrogen peroksida. Selain itu reaksi oskisasi juga digunakan dalam pemecahan
asam lemak menjadi molekul molekul yang lebih kecil sebelum dittransfer ke
mitokondria, sebelum digunakan sebagaibahan bakan dalam reaksi respirasi
selular.
Periksosom
juga mempunyai kelebihan lain seperti dapat mendetoktifikasi alkohol atau senyawa
berbahaya lainnya dengan cara mentransfer hidrogen dari racun racun tersebut ke
oksigen, yang terdapat dalam hati.
Molekul
hidrogen perosida (H2O2) yang dibentuk oleh periksosom
bersifat toksik dan dapat dirubah juga menjadi air dengan beberapa bantuan
enzim. Maka kita dapat melihat betapa pentingnya kompartemental sel ini, contoh
lainnya enzim dari dalam periksosom menyingkirkan senyawa toksik dan akan
dikumpulkan pada suatu ruangan tertentu yang jauh dari komponen selular lain
agar tidak menalami kerusakan akibat hidrogen peroksida.
Pada jaringan
penyimpanan lemak biji tumbuhan akan ditemui periksosom yang mengalami
spesialisasi dengan lemak sehingga disebut dengan glioksisom. Glioksisom dapat mengubah asam lemak menjadi gula
dengan menggunakan enzim tertentu. Sehingga dapat digunakan sebagai sumber
energi ataupun membantu proses fotosintesis.
Berbeda dengan
lisosom, periksosom tidak muncul melalui pertunasan dari sistem endomembran
melainkan dengan penggabungan beberapa protein dengan lipid yang dibuat dalam
RE dan lipid yang diproduksi oelh periksosom itu sendiri dan akan dibuat dalam
sitosol sehingga menjadi besar. Jumlah periksosom dapat bertambah dengan cara
membelah menjadi dua ketika mencapai ukuran tertentu.
daftar pustaka:
campbell
0 Response to "pengertian karakterisitik perbedaan lisosom dan periksosom"
Post a Comment