Biokimia
Hubungan KIMIA dengan BIOLOGI
Postingan kali ini hanya sebagai pembuka untuk mengetahui lebih jauh
hubungan ilmu biologi dan kimia. Yang keduanya tidak bisa dipisahkan dalam
kehidupan. Diharapkan dengan postingan ini akan menambah wawasan untuk terus
menggali bagaimana kebutuhan ilmu kimia dalam ilmu hayat.
Tahu kah kamu kebun setan di hutan hujan Amazon amerika selatan
negara peru?? Menurut lagenda Masyarakat sekitar, beranggapan bahwa kebun
tersebut dihuni oleh roh roh jahat. Bukan tanpa alasan banyaknya pohon Duroia hirsuta banyak bertebaran dan
nyaris semua dihuni oleh pohon tersebut, selain itu anekaragam jenis hewan dan
tumbuhan seperti burung yang berwarna menarik dan berbagai hewan lain hidup
diantara banyaknya pohon, semak semak, sulur dan bunga liar. Para peneliti dan
petualang yang penasaran dengan kebun setan ini menyusuri hutan dengan jalan
setapak untuk menyingkap tabir aneka ragam tumbuhan yang hidup disini.
gambar by: www.mystupidtheory. com |
Tim riset yang penasaran mencari penjelasan ilmiah untuk
memecahkan rahasia dari “kebun setan” tersebut. Berbagai percobaan dilakukan
hingga ditemukan fakta bahwa yang membuat dan memlihara hutan Duroia tersebut adalah para semut yang
hidup dan melakukan segala aktivitas di rongga batang pohon Duroia. Sehingga terjadi simbiosis mutualisme
yng menguntungkan pohon Duroia dari
pertumbuhan pohon jenis lain, dengan cara semut menyuntikkan zat beracun pada
tumbuhan lain. Sehingga dapat menciptakan ruang bagi pertumbuhan pohon Duroia itu sendiri. Pohon Duroia digunakan untuk sarang bagi semut
sehingga dapat mempertahankan dan mengembangkan habitatnya baik bagi pohon Duroia ataupun semut. Faktanya satu
koloni semut tersebut dapat hidup selama ratusan tahun.
Zat kimia yang digunakan oleh semut untuk melindungi adalah
asam format, faktanya zat ini banyak digunakan oleh spesies semut dan akhirnya
berdampak pada penamaan dari spesies semut ini nama latinnya yaitu formica . umumnya asam format digunakan
oleh semut sebagai desinfektan yang melindungi semut dari berbagai mikroba
parasit. Disini baru pertama kali ditemukan bahwa semut menggunakan zat asam
format untuk herbisida bagi kebun setan. Dapat diambil informasi baru bahwa
penggunaan asam format bisa ditambahkan kedalam daftar fungsi zat kimia bagi
dunia serangga. Ilmuan sains telah meneliti bahwa penggunaan zat kimia
memainkan peran pada serangga dalam hal komunikasi, pemikat pasangan dan
pertahanan terhadap pemangsa.
Penelitiann kepada kebun setan merupakan salah satu
contoh kaitan ilmu kimia terhadap biologi. Tidak seperti matakuliah yang
mengkotak kotakan peta ilmu sains alam tidak mengemas ilmu dan memisahkannya
secara sendiri seperti biologi berbeda dengan kimia, fisika dan ilmu lainnya. Para
ahli dan peneliti biologi hanya berfokus kepada ilmu hayat tetapi alam yang
menggunakan organisme beserta lingkungannya menempatkan posisi ilmu kimia,
fisika dalam satu kesatuan yang sama sama menguntungkan.
Percobaan: seorang mahasiswa S2 megan fredericson bekerja
dibawah bimbingan deborah gordon dan michael greene dalam mencari penyebab “kebun
setan” dengan cara mengetahui bagaimana pohon Duroia hisuta bisa berdiri tegak dan mengalahkan spesies pohon lain.
Salah satu hipotesa mereka menyebutkan bahwa semut semut yang hidup dalam pohon
Duroia . Myrmelachista schumanni merupakan semut yang menghasilkan zat kimia
untuk membunuh pepohonan selain spesies dari Duroia. hipotesis lain juga mengatakan pohon Duroia lah yang membunuh pohon pohon pesaing dengan menggunakan zat
kimia.
Pengujian: untuk membuktikan bahwa hipotesa benar maka
dilakukan percobaan dengan cara menggunakan dua spesies dengan semaian pohon
lokal dan bukan inang. Tahap selanjutnya Cedrela
odorata akan ditanam pada setiap kebun setan. Tahap ketiga pada salah satu
pohon Cedrela odorata diletakkan
penghalang serangga dan lainnya tidak dilindungi. Begitu juga dengan dua
semaian Cedrela lainnya satu dilindungi
dan satunya lagi tidak.
Hasil: semut menghiggapi tumbuhan yang tidak dilindungi
tersebut dan menyuntikkan zat yang keluar dari abdomennya pada daun semaian
tersebut. Sehingga pada hari hari selanjutnya timbula bercak jaringan mati
didaedaunan tersebut. Semaian yang terlindungi terlihat aman saja dan serangga
tersebut tidak datang untuk menyuntikan racunnya sehingga keadaanya normal
saja. Asam formiat adalah satu satunya zat kimia yang terdapat pada kelenjar
racun semut.
Kesimpulan: semua dari spesies Myrmelachista schumanni membunuh pohon yang bukan inangnya dengan
cara menyuntikan asam forminat pada daun tersebut. Sehingga menghilangkan
pesaing pada pohon setan dan menciptakan hanya pohon Duroia saja yang tingga yang berguna bagi koloni semut.
Maka dapat diambil inti sari bahwa hubungan kimia dengan
biologi itu sangat dekan dan saling berhubungan, contoh dari spesies semut
tersebut menciptakan senyawa kimia untuk melindungi habitat kebun setan agar
tetap normal. Luar biasa bukan??
Sumber:
campbel
0 Response to "hubungan kimia dengan biologi "
Post a Comment