ads

laporan Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan pada Manusia praktikum

Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan pada Manusia
Anatomy and Physiology of the Respiratory System in Humans
Rizal Sunanda
rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Pengamatan ini bertujuan untuk mempelajari anatomi sistem pernapasan manusia, membuktikan udara hasil pernapasan manusia mengandung CO2 dan H2O, serta mengukur kapasitas paru (kapasitas vital) pada manusia. Pengamatan ini dilaksanakan pada 9 Oktober 2017 di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Cara kerjanya dengan melakukan empat percobaan yaitu mengamati torso sistem pernapasan manusia, membuat larutan air kapur dan meniupnya, menghembuskan napas didepan cermin dan membuat paru-paru buatan dengan botol bekas. Selanjutnya menggambar sistem pernapasan manusia pada tabel pengamatan, lalu menganalisis data secara deskriptif dengan menggunakan uji ANAVA. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa air kapur yang ditiup dengan sedotan akan menjadi keruh, hal tersebut membuktikan adanya CO2 yang dilepaskan saat kita menghembuskan nafas. Perubahan yang terjadi pada permukaan kaca setelah dihembuskan nafas adalah timbulnya embun di kaca tersebut. ini membuktikan bahwa nafas yang kita keluarkan mengandung H2O dan CO2. Serta kapasitas paru-paru pada pria kira-kira 4,6L dan wanita kira-kira 3,1L.
Kata kunci : Pernapasan, H2O, CO2
Abstract
This observation to improve the anatomy of the human respiratory system, proves that human breathing air contains CO2 and H2O, as well as the size of the human lung capacity (vital capacity). This observation was conducted on October 9, 2017 at the Biology Education Laboratory of FKIP University of Syiah Kuala. How it works by doing four experiments that overcome the torso of the human respiratory system, make the air chalk and blow it, exhaling in front of the mirror and lung made bottles. Next draw the human respiratory system in the observation table, then analyze the data descriptively by using ANAVA test. The observations show that lime air blown with a straw will become turbid, it is proven that CO2 is released when we breathe out. Changes that occur on the glass surface after exhaled the emergence of moisture in the glass. This proves the breath we spend contains CO2 and H2O. And the lung capacity in men is approximately 4.6 L and women about 3.1 L.
Keywords: Breathing,  CO2 and H2O





Pendahuluan
          Apabila kita menarik nafas, udara bergerak masuk melalui trakea (saluran respirasi). Trakea terbagi menjadi dua cabang. Sebagian bercabang kekanan dan sebagian kebagian kiri. Cabang ini dinamakan bronkus. Bronkus bercang lagi menjadi bronkiolus, yaitu cabang yang sangat halus. Pada ujung bronkiolus terdapat struktur dinamakan alveoli. Alveoli kelihatan seperti gugusan kecil buah anggur dan didalam struktur inilah terjadi pertukaran gas. Setiap alveolus berdiameter 0,2 milimeter dan setiap paru-paru mengandung sekitar 300 juta alveoli (Walker, 2011, p.24).
Volume udara yang dihirup dan dihembuskan pada setiap napas disebut volume tidal (tidal volume). Rata-ratamya adalah 500 mL pada manusia dalam kondisi istirahat. Volume tidal selama inhalasi dan ekshalasi maksimal adalah kapasitas vital (vital capacity), yang mencapai sekitar 3,4 L untuk perempuan usia kuliah. Udara yang tersisa setelah ekshalasi yang ditekan disebut volume residual (residual volume). Seiring bertambahnya usia kita, paru-paru akan kehilangan kelenturannya, dan volume residual meningkat pada pengeluaran kapasitas vital (Campbell, 2010, p.80).
Kapasitas paru merupakan kesanggupan atau kemampuan paru dalam menampung udara di dalamnya. Suatu latihan akan memungkinkan meningkatnya pemakaian oksigen permenit hingga mencapai suatu angka maksimal. Apabila seseorang memiliki kondisi fisik yang kurang baik apalagi buruk maka seseorang akan kesulitan dalam melakukan aktivitasnya (Hendra, 2016, pp. 2302-2493).
Bronkospasme akibat dari proses inflamasi menyebabkan terjadinya penurunan ventilasi paru. Penurunan ventilasi paru juga menyebabkan terjadinya penurunan tekanan transmural. Penurunan tekanan transmural berdampak pada mengecilnya gradient tekanan transmural. Semakin rendah compliance paru, semakin besar gradient tekanan tranmural yang harus dibentuk selama inspirasi untuk menghasilkan pengembangan paru yang normal (Widjanegara, 2015, pp. 79-89).
Latihan olahraga aerobik seseorang dapat meningkatkan ambilan oksigen, meningkatkan kapasitas darah untuk mengangkut oksigen, menurunkan denyut nadi saat istirahat maupun saat melakukan aktivitas (Chrisly M. Palar, 2015, pp. 32-35).

Metode / Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2017 di Laboratorium Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh.
Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang digunakan yaitu, gelas plastik, sendok, cermin, kapur sirih, air, sedotan, botol air mineral 1,5L, selang transparan, balon tiup, alat pelubang, alat ukur, air berwarna, subjek percobaan.
Prosedur
Cara kerja yang dilakukan dengan melakukan empat percobaan yaitu, percobaan pertama: mahasiswa memperhatikan torso atau gambar sistem pernapasan manusia dan menggambarkan pada tabel pengamatan disertai keterangan dan fungsinya. Percobaan kedua: disiapkan wadah atau gelas kimia ukuran 100ml, dimasukkan 2-3 sendok air kapur kedalam gelas kimia dan diberi air secukupnya kemudian diaduk, tunggu larutan air kapur sampai mengendap, ditiup dengan sedotan ± 3 menit, diamati dan diulangi sebanyak 3 kali, dicatat perubahan yang terjadi dan analisis. Percobaan ketiga: disediakan cermin, hembuskan nafas didepan cermin, diamati dan diulangi sebanyak 3 kali, kemudian dicatat perubahan yang terjadi dan analisis. Percobaan keempat: disiapkan baham, lubangi kedua botol, pasang selang air dan beri label A dan B pada masing-masing botol, pasang alat ukur pada botol B, lalu diisi air berwarna pada botol A, Tiup balon dan diletakkan kemulut botol A, maka air pada botol A kan pindah pada botol B, kemudian diukur ketinggian air botol B, dihitung volume air dengan rumus Vtabung= Ï€.r2. ulangi sebanyak tiga kali dan dianalisis dengan uji ANAVA.

Hasil dan Pembahasan
          Dari hasil praktikum yang telah di laksanakan maka dapat diketahui bahwa Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 (oksigen) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2 (karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.







Gambar 1. Sistem Pernapasan pada Manusia.

Orang yang banyak melakukan kegiatan memerlukan lebih banyak energi dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan kegiatan (santai/tidur). Tubuh memerlukan lebih banyak oksigen untuk oksidasi biologi dan lebih banyak memproduksi zat sisa. Tubuh perlu meningkatkan frekuensi pernapasan agar dapat menyediakan oksigen yang lebih banyak. Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan yang ada di otak dan disebut medula oblongata. Kita menahan napas sementara waktu, tetapi bila kadar karbon dioksida dalam darah naik akan timbul rangsangan untuk menghirup udara pernapasan dalam-dalam. Ketika darah melalui alveolus, kandungan karbon dioksidanya sama dengan di alveolus.
Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Pada tubuh yang berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi sehingga diperlukan tenaga untuk menjaga tubuh tetap tegak berdiri. Untuk itu diperlukan banyak O2 dan diproduksi banyak CO2. Pada posisi tubuh berdiri, frekuensi pernapasannya meningkat. Pada posisi duduk atau tiduran, beban berat tubuh disangga oleh sebagian besar bagian tubuh sehingga terjadi penyebaran beban. Hal ini mengakibatkan jumlah energi yang diperlukan untuk menyangga tubuh tidak terlalu besar sehingga frekuensi pernapasannya juga rendah. Semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan peningkatan proses metabolisme tubuh.
          Percobaan kedua yaitu air kapur yang ditiup dengan sedotan akan menjadi keruh, hal tersebut membuktikan adanya CO2 yang dilepaskan saat kita menghembuskan nafas. Percobaan ketiga yaitu perubahan yang terjadi pada permukaan kaca setelah dihembuskan nafas adalah timbulnya embun di kaca tersebut. Hal ini membuktikan bahwa nafas yang kita keluarkan mengandung H2O dan CO2. Lihat Gambar 2. Air Kapur Sebelum dan Sesudah di Tiup. dan Gambar 3. Kaca yang telah dihembuskan nafas.
sebelum
sesudah
 







Gambar 2. Air Kapur Sebelum dan Sesudah di Tiup.
Gambar 3. Kaca yang telah dihembuskan nafas.
          Percobaan keempat yaitu membuat paru-paru buatan dari botol bekas untuk melihat perbedaan jenis kelamin terhadap kapasitas vital paru-paru. Hasilnya menunjukkan F hitung -0,662 < F tabel 3,84 Ha ditolak dan H0 diterima, sehingga tidak ada perbedaan antara jenis kelamin terhadap kapasitas vital paru-paru. Hal ini disebabkan pada laki-laki yang dijadikan sampel malas berolahraga, sehingga kapasitas vital paru pada laki-laki yang dijadikan sampel tidak berbeda jauh dari sampel perempuan. Lihat Gambar 4. Percobaan Kapasitas Vital Paru. Dan Tabel pengamatan hasil uji ANAVA pada lampiran.

Gambar 4. Percobaan Kapasitas Vital Paru
         

Simpulan dan Saran
Simpulan
Dari hasil praktikum yang telah di laksanakan maka dapat diketahui bahwa Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 (oksigen) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2 (karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa air kapur yang ditiup dengan sedotan akan menjadi keruh, hal tersebut membuktikan adanya CO2 yang dilepaskan saat kita menghembuskan nafas. Perubahan yang terjadi pada permukaan kaca setelah dihembuskan nafas adalah timbulnya embun di kaca tersebut. ini membuktikan bahwa nafas yang kita keluarkan mengandung H2O dan CO2. Serta kapasitas vital paru pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan, karena kekuatan otot laki-laki, jumlah hemoglobin, dan luas permukaan tubuh laki-laki lebih kuat dari perempuan.
Saran
Penulis berharap agar pembaca dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun. Dan dalam pelaksanaan praktikum diharapkan agar praktikan lebih serius dan teliti lagi. Agar informasi-informasi yang didapatkan dari asisten dapat dicerna dengan baik.

Daftar Pustaka
      Chrisly M. Palar, dkk. 2015. Manfaat Latihan Olahraga Aerobik Terhadap Kebugaran Fisik Manusia. Jurnal e-Biomedik (eBm), Vol. 3(1): 32-35.
Hendra, T, dkk. 2016. Gambaran Kapasitas Vital Paru Dan Volume Oksigen Maksimum (Vo2max) Pada Atlet Sepak Bola Ps.Bank Sulutgo Di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT, Vol. 5(2): 2302 – 2493.
Widjanegara, dkk. 2015. Gymnastics To Reduce Recurrence To Increase Oxygen Saturation At Asthma Patients In Polyclinic Of Lung In Wangaya Hospital Denpasar. Journal Sport and Fitness, Vol. 3(2): 79-89.








Lampiran



Tabel pengamatan hasil uji ANAVA pada kapasitas vital paru-paru






Jenis kelamin
Ulangan
Total
X
1
2
3
L
215
200
180
595
198,33
P
196
180
180
556
185,33
Total
1152
383,66

Db perlakuan = (2 - 1)      = 1
Db total                     = (t . r - 1)   = (2 . 3 - 1) = 5
Db galat         = db total - db perlakuan
= 5 - 1                  = 4
   Fk                  = (1152)2  
        6
                          = 1327104   = 221184
                                           6
Jk total             = (46225 + 40000 + 32400 +      38416 + 32400 + 32400) – 221184
= 221841 – 221184
= 657
  Jk perlakuan = 354025 + 309136 – Fk
    3
          = 221053,667 – 221184
= -130,33
Jk galat          = 657 – (-130,33)
                      = 787,33
Kt perlakuan  = -130,33 / 1 = -130,33
Kt galat                      = 787,33 / 4  = 196,8325
F hitung         = -130,33 / 196,8325
= -0,662
F tabel                       = 3,84

Jadi, F hitung -0,662 < F tabel 3,84 sehingga Ha ditolak dan Ho diterima.
Kesimpulannya, tidak ada perbedaan jenis kelamin terhadap kapasitas vital paru-paru.





Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

1 Response to "laporan Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan pada Manusia praktikum"