ads

Klasifikasi Virus (Pengelompokan virus)

Klasifikasi Virus (Pengelompokan virus) 

Virus biasanya tidak dikelompokkan ke dalam kelompok taksonomi konvensional namun biasanya dikelompokkan menurut sifat seperti ukuran, jenis asam nukleat yang dikandungnya, struktur kapsid dan jumlah subunit protein di dalamnya, spesies inang, dan karakteristik imunologis. 
Ini juga berarti bahwa ketika spesies baru keluarga virus atau genus yang diketahui sedang diselidiki, maka hal itu dapat dilakukan dalam konteks informasi yang tersedia bagi anggota kelompok lainnya. Tanpa skema klasifikasi setiap virus baru akan seperti Black Box, semuanya yang ditemukan dan akan ditemukan kembali.

Oleh karena itu pengembangan skema klasifikasi merupakan hal yang penting dan tak terelakkan. Skema klasifikasi saat ini memungkinkan kebanyakan virus yang baru dijelaskan diberi label. Karena hanya ada sedikit penemuan virus yang sedang dibuat dan apabila tidak sesuai dengan skema klasifikasi yang ada, kita dapat mengasumsikan bahwa sebagian besar pengelompokan utama virus yang menginfeksi manusia dan hewan piaraan telah diidentifikasi.

Lalu Bagaimana Virus Itu Diklasifikasi??

Sudah ada Dua sistem klasifikasi saat ini yaitu. Sistem klasifikasi virus Hirarkis dan Sistem Klasifikasi Baltimore.

Sistem klasifikasi virus Hirarkis 
Pada tahun 1962 Lwoff, RW Horne, dan P. Tournier mereka secara komprehensif membuat Skema untuk klasifikasi semua virus yang terdiri dari filum - kelas - Ordo - Family - subfamili - genus - Spesies - strain / Tipe. lalu sistem ini kemudian terbentuk. komite nomenklatur virus menerim  prinsip yang diterapkan dari sistem ini. Prinsip yang paling penting yang ada dalam sistem ini adalah , bahwa virus harus dikelompokkan sesuai dengan sifat yang sama pada mereka (virus).


Empat karakteristik utama digunakan:

  1. Sifat asam nukleat: RNA atau DNA
  2. Kapsid yang Simetris
  3. Adanya atau tidak adanya Selubung
  4. Dimensi virion dan kapsid
klasifikasi bagian yang penting dari tingkat Famili. Anggota dalam Famili virus disusun dengan Genomik, ada penjelasan tentang hubungan evolusi dengan melihat analisis sekuens asam nukleat dan sekuensing protein. Semua Famili (pada virus) memiliki akhiran - viridae misalnya Caliciviridae, Picornaviridae, Reoviridae. sedangkan Genus memiliki akhiran - virus . Dalam Picornaviridae ada 5 genus: enterovirus, cardiovirus, rhinovirus, apthovirus dan hepatovirus. 

Definisi ' spesies ' adalah hal yang penting namun sulit dilakukan dengan virus. Ada unsur subjektivitas tentang hal itu.

Klasifikasi Baltimore  


Sistem klasifikasi virus Baltimore memberikan panduan yang berguna tentang berbagai mekanisme replikasi genom pada virus. karakteristik utamanya adalah bahwa semua virus harus mengadakan mRNA untai positif dari genomnya, untuk menghasilkan protein dan meniru dirinya sendiri.  


Mekanisme yang tepat dimana hal ini dicapai berbeda untuk setiap keluarga virus. Berbagai jenis genom virus ini dapat dibagi menjadi tujuh secara mendasar Kelompok yang berbeda, yang jelas membutuhkan strategi dasar yang berbeda untuk replikasi mereka. David Baltimore , yang membuat skema ini telah mencamtumkan pada sistem klasifikasi ini sehingga disebut dengan  "Klasifikasi Baltimore"
Virus dapat dikelompokkan menjadi tujuh kelompok

I: DNA beruntai ganda (Adenovirus; Herpesvirus, Poxvirus, dll)
karakteristiknya adalah terdapt adanya Beberapa ulangan di nukleus misalnya adenovirus menggunakan protein seluler. Poksvirus bereplikasi di sitoplasma dan membuat enzimnya sendiri untuk replikasi asam nukleat.

II: Single-stranded (+) sense DNA (Parvoviruses)
Replikasi terjadi di dalam nukleus, yang melibatkan pembentukan untai (-), yang berfungsi sebagai template untuk (+) untai RNA dan sintesis DNA.

III: RNA beruntai ganda (Reovirus, Birnavirus)
Virus ini memiliki genom tersegmentasi. Setiap segmen genom ditranskripsi secara terpisah untuk menghasilkan mRNA monokotorik.

IV: satu untai (+) RNA sense (Picornavirus, Togavirus, dll)
A) mRNA polikistronik misalnya Picornavirus; Hepatitis A. RNA Genom = mRNA. Berarti RNA itu menular, tidak ada partikel virion yang te
rikat pda polimerase. Hasil terjemahan dalam pembentukan produk polyprotein, yang kemudian dibelah dan akan membentuk protein matang.
B) Transkripsi Kompleks misalnya Togavirus. Dua atau lebih putaran terjemahan diperlukan untuk menghasilkan RNA genomik.

V: satu untai (-) RNA sense (Orthomyxoviruses, Rhabdoviruses, dll) terbagi menjadi dua yaitu.
A) Segmentasi misalnya Orthomyxoviruses. Langkah pertama dalam replikasi adalah transkripsi genom RNA (-) gen oleh RNA polimerase bergantung RNA virion untuk menghasilkan mRNA monokotorik, yang juga berfungsi sebagai template untuk replikasi genom.
B) Non-segmented misalnya Rhabdoviruses. Replikasi terjadi seperti di atas dan mRNA monocistronic diproduksi.

VI: satu untai (+) sense RNA  dengan DNA intermediate dalam life-cycle (Retrovirus)
Genom adalah (+)
sense tapi unik di virus adanya DIPLOID, dan tidak berfungsi sebagai mRNA, namun sebagai template untuk transkripsi terbalik.

VII: DNA beruntai ganda dengan RNA intermediate (Hepadnavirus)
Kelompok virus ini juga bergantung pada transkripsi terbalik, namun tidak seperti Retrovirus, ini terjadi di dalam partikel virus saat
terjadi proses pematangan. Pada infeksi sel baru, kejadian pertama yang terjadi adalah perbaikan genom, dan dilanjutkan dengan transkripsi.

sumber:
www.nlv,ch/Virologytutorials/Classification,htm

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Klasifikasi Virus (Pengelompokan virus) "