ads

selamat hari pendidikan nasional #hardiknas. fenomena dan permasalahan sistem kependidikan masyarakat saat ini



hari pendidikan nasional
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) adalah hari yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran Ki Hadjar Dewantara, tokoh pelopor pendidikan di Indonesia dan pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa, diperingati pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya.

Ki Hadjar Dewantara lahir dari keluarga kaya Indonesia selama era kolonialisme Belanda, ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan

foto kihajar dewantara
Dimasa sekarang perjuangan kita bukan lagi dengan senjata seperti bambu runcing dll tapi dengan pendidikan. Sejauh mana kita memajukan pendidikan disitulah kita berhasil berjuang. Suatu negara maju itu salah satunya ditandain dengan majunya sistem pendidikan dalam suatu negara tersebut. Dibawah ini tertera bagaimana sistem pendidikan yang ada di indonesia saat ini.

Berikut fenomena atau fakta lapangan sejauh mana perkembangan dan kemunduran sistem pendidikan di indonesia.

Setiap saat Anak mengalami Putus Sekolah
Menurut Education for All Global Monitoring Report yang dirilis UNESCO 2011, angka pembangunan rendah Indonesia disebabkan oleh tingginya anak-anak yang putus sekolah indonesia berada di peringkat 69 dari 127 negara dalam Education Development Index. Sementara, laporan Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, setiap menit ada empat anak yang putus sekolah.
Faktor yang paling sering dijumpai adalah tingginya biaya pendidikan yang ada diindonesia. Data pendidikan tahun 2010 menyebutkan 1,3 juta anak usia 7-15 tahun terancam  putus sekolah.

50% Guru di Indonesia Tidak Memiliki Kualifikasi yang Cukup untuk Mengajar
Guru merupakan ujung tombak dalam meningkatkan kualitas pendidikan, possisi dan keadaan guru seringkali berjumpa dengan siswa didik dikelas, kualitas pendidikan berawal dari kualitas belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas. Menurut data Kemendiknas 2010 akses pendidikan di Indonesia masih perlu mendapat perhatian,  lebih dari 1,5 juta anak tiap tahun tidak dapat melanjutkan sekolah. Sementara dari sisi kualitas guru dan komitmen mengajar terdapat lebih dari 50% guru memiliki standar kualifikasi yang perlu ditingkatkan dan 13,19% bangunan sekolah dalam kondisi perlu diperbaiki.

Menurut Education Development Index (EDI) Indonesia berada pada posisi ke-69
Berdasarkan data, perkembangan pendidikan Indonesia masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Menurut Education For All Global Monitoring Report 2011 yang dikeluarkan oleh UNESCO setiap tahun dan berisi hasil pemantauan pendidikan dunia, dari 127 negara, Education Development Index (EDI) Indonesia berada pada posisi ke-69, dibandingkan Malaysia (65) dan Brunei (34).

34% Sekolah di Indonesia Kekurangan Guru
Distribusi guru-guru ke daerah-daerah pedesaan masih sangat minim bahkan di perkotaan sendiri masih mengalami kekurangan stok guru untuk tiap jenjang pendidikan 21% sekolah di perkotaan kekurangan Guru. 37% sekolah di pedesaan kekurangan Guru. 66% sekolah di daerah terpencil kekurangan Guru dan 34% sekolah di Indonesia yang kekurangan Guru. Sumber: Teacher Employment & Deployment, World Bank 2007

kualitas Guru di Indonesia setengah nilai dari maksimal indeks yang ditetapkan
Sebaran indeks kualitas Guru di Indonesia setengah nilai maksimal indeks dimana nilai maksimal adalah 11.
Sumber: Analisis Data Guru 2009, Ditjen PMPTK 2009

Delapan Standar Nasional Pendidikan diharapkan mengangkat kualitas pendidikan di Indonesia
UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dijabarkan diantaranya dalam Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 mengenai Delapan Standar Nasional Pendidikan diharapkan mampu mengangkat kualitas pendidikan di Indonesia.
Selain yang tersebutkan diatas juga ditemui berbagai macam permasalahan lain di dunia pendidikan bumi pertiwi ini

Masalah Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai harapan yang diidam-idamkan. Penetapan hasil mutu pertama diciptakan oleh lembaga pemerintah melalui sertifikasi.

Masalah mutu pendidikan juga mencakup masalah pemerataan mutu. Di dalam Tap MPR RI 1998 tentang GBHN dinyatakan bahwa titik berat pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu setiap jenjang dan jenis pendidikan, dan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan khususnya untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi perlu lebih disempurnakan dan ditingkatkan pengajaran ilmu pengetahuan dan matematika.


Masalah Efisiensi Pendidikan
Di point ini banyak mendayagunakan sumber daya untuk mencapai sasaran tertentu, tapi kalau kita ketahui bersama juka kita hemat dalam masalah sumber daya maka masalah defisiensi akan tinggi
Masalah Efisiensi dalam Penggunaan Prasarana dan Sarana
Penggunaan prasarana dan sarana pendidikan yang tidak efisien bisa terjadi antara lain sebagai akibat kurang matangnya perencanaan dan sering juga karena perubahan kurikulum.

Masalah Relevansi Pendidikan
Masalah relevansi ini mencakup sejauh mana sistem pendidikan dalam menghasilkan iuran untuk membantu proses pembangunan pendidikan itu sendiri

     Saling Berkaitan antara Masalah-Masalah Pendidikan
Dua faktor kenapa pendidikan sekarang belum bermutu.
Pertama, gerakan perluasan pendidikan untuk melayani pemerataan kesempatan pendidikan bagi rakyat banyak memerlukan penghimpunan dan pengerahan dana dan biaya.
Kedua, kondisi satu-satuan pendidikan pada saat demikian mempersulit upaya peningkatan mutu karena jumlah murid dalam kelas terlalu banyak, pengerahan tenaga pendidik yang kurang kompeten, kurikulum yang belum mantap, sarana yang tidak memadai, dan seterusnya.


Sumber: http://indonesiaberkibar.org
http://blogterpercayaku.blogspot.co.id


Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "selamat hari pendidikan nasional #hardiknas. fenomena dan permasalahan sistem kependidikan masyarakat saat ini"