Pertumbuhan dan perkembangan remaja
Pertumbuhan dan perkembangan remaja, tugas perkembangan remaja |
a. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Kata perkembangan seringkali digandeng dengan pertumbuhan dan kematangan.
Ketiganya memang mempunyai hubungan yang sangat erat. Pertumbuhan dan
perkembangan pada dasarnya adalah perubahan, perubahan menuju ketahap yang
lebih tinggi atau lebih baik. Ada beberapa perbedaan antara perkembangan dan
pertumbuhan. Pertumbuhan lebih banyak berkenaan dengan aspek fisik atau jasmani
sedangkan perkembangan lebih kepada aspek rohani dan psikis. Pertumbuhan
menunjukkan perubahan atau pertambahan secara kuantitas, yaitu pertambahan
ukuran besar atau tinggi, sedangkan perkembangan berkenaan dengan kuantitas
yaitu peningkatan dan penyempurnaan fungsi. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan berkenaan dengan penyempurnaan struktur sedang perkembangan dengan penyempurnaan
fungsi.
Individu dan karakteristik.
Bicara tentang psikologi
remaja tentu tak lepas dari perkembangan psikologis remaja yang
mana dapat dikatakan suatu fase perkembangan yang dialami seseorang ketika
memasuki usia 12-22 tahun. Pada fase perkembangan psikologi
remaja, anak harus mampu meninggalkan sifat kekanak-kanakannya.
Menurut Hurlock (1981) remaja
adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2000) memberi
batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock,
2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan
yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama,
tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga
dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek. Remaja adalah masa yang
penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu
yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall.
Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa
badai dan tekanan (storm and stress) sampai sekarang masih banyak
dikutip orang.
Menurut Erickson masa remaja adalah masa
terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini
dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status identitas
diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium,
foreclosure, dan identity achieved (Santrock, 2003, Papalia, dkk,
2001, Monks, dkk, 2000, Muss, 1988). Karakteristik remaja yang sedang berproses
untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri
remaja.
Perkembangan Fisik psikologi Remaja
Perkembangan fisik
psikologi remaja Fase
remaja adalah periode kehidupan manusia yang sangat strategis, penting dan
berdampak luas bagi perkembangan berikutnya. Pada remaja
awal, pertumbuhan fisiknya sangat pesat tetapi tidak proporsional,
misalnya pada hidung, tangan, dan kaki. Pada remaja akhir, proporsi tubuh mencapai ukuran tubuh orang dewasa
dalam semua bagiannya (Syamsu Yusuf :2005). Berkaitan dengan perkembangan fisik
ini, perkembangan terpenting adalah aspek seksualitas ini dapat dipilah menjadi
dua bagian, yakni :
-
Ciri-ciri Seks Primer Perkembangan
psikologi remaja pria mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis,
pembuluh yang memproduksi sperma dan kelenjar prostat. Kematangan organ-organ
seksualitas ini memungkinkan remaja pria, sekitar usia 14 – 15 tahun, mengalami
“mimpi basah”, keluar sperma. Pada remaja wanita, terjadi pertumbuhan cepat
pada organ rahim dan ovarium yang memproduksi ovum (sel telur) dan hormon untuk
kehamilan. Akibatnya terjadilah siklus “menarche” (menstruasi pertama).
Siklus awal menstruasi sering diiringi dengan sakit kepala, sakit pinggang,
kelelahan, depresi, dan mudah tersinggung.
-
Ciri-ciri Seks Sekunder perkembangan
psikologi remaja pada seksualitas sekunder adalah pertumbuhan yang melengkapi
kematangan individu sehingga tampak sebagai lelaki atau perempuan. Remaja pria
mengalami pertumbuhan bulu-bulu pada kumis, jambang, janggut, tangan, kaki,
ketiak, dan kelaminnya. Pada pria telah tumbuh jakun dan suara remaja pria
berubah menjadi parau dan rendah. Kulit berubah menjadi kasar. Pada remaja
wanita juga mengalami pertumbuhan bulu-bulu secara lebih terbatas, yakni pada
ketiak dan kelamin. Pertumbuhan juga terjadi pada kelenjar yang bakal
memproduksi air susu di buah dada, serta pertumbuhan pada pinggul sehingga
menjadi wanita dewasa secara proporsional.
Pertumbuhan dan perkembangan remaja, tugas perkembangan remaja |
Perkembangan Kognitif Psikologi Remaja
Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada
usia 12–20 thn secara fungsional, perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat
digambarkan sebagai berikut
a. Secara intelektual remaja
mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak
b. Berfungsinya kegiatan
kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat
keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah
c. Sudah mampu menggunakan
abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak
d. Munculnya kemampuan nalar
secara ilmiah, belajar menguji hipotesis
e. Memikirkan masa depan,
perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya psikologi remaja
f. Mulai menyadari proses
berfikir efisien dan belajar berinstropeksi
g. Wawasan berfikirnya semakin
meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri)
i. Perkembangan Emosi
Psikologi Remaja
Remaja
mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat tinggi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat,
emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih,
dan murung). Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja yang berkembang di lingkungan yang
kurang kondusif, kematangan emosionalnya terhambat. Sehingga sering mengalami akibat negatif berupa
tingkah laku “salah suai”.
Masalah pikologi remaja misalnya
1)
Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu dan lain-lainnya
2)
Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang
menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman keras, atau obat terlarang
Sedangkan
remaja yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan harmonis dapat membantu
kematangan emosi remaja menjadi :
1)
Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang, simpati, altruis (senang
menolong), respek (sikap hormat dan menghormati orang lain), ramah, dan
lain-lainnya
2)
Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar,
optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi kegagalan secara sehat dan bijak
ii. Pekembangan Moral Psikologi Remaja
Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar
kepuasan fisik saja, tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima,
dihargai, dan penilaian positif dari orang lain).
iii. Perkembangan Sosial Psikologi Remaja
Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk
memahami orang lain (social cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja
memilih teman yang memiliki sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama
dengan dirinya, misalnya sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan
kepribadiannya.
Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah
sikap comformity yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti
bagaimana teman sebayanya berbuat. Misalnya dalam hal pendapat, pikiran,
nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran, keinginan, dan lain-lainnya.
iv. Perkembangan Kepribadian Psikologi Remaja
Psikologi remaja. Isu
sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri) yang
bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh dengan
problem “siapa saya?” (Who am I ?). Terkait dengan hal tersebut remaja
juga risau mencari idola-idola dalam hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan
kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam perkembangan integritas pribadi remaja
(psikologi remaja) adalah
:
1) Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi
untuk berperilaku dewasa pula
2) Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan
emosi-emosi baru
3) Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi
kembali obsesi dan cita-citanya
4) Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih
luas dengan teman sejenis dan lawan jenis
5) Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi
dari masa anak menuju dewasa.
Remaja akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan,
mengembangkan, dan memelihara identitas diri
Tindakan antisipasi remaja
akhir adalah:
1) Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan
menyikapi kelebihan dirinya
2) Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi model
manusia yang diidamkan
3) Memperhatikan etika masyarakat, kehendak orang tua,
dan sikap teman-temannya
4) Mengembangkan sikap-sikap pribadinya
g. Perkembangan Kesadaran
Beragama
Iman dan hati adalah
penentu perilaku dan perbuatan seseorang. Bagaimana perkembangan spiritual ini
terjadi pada psikologi remaja? Sesuai dengan perkembangannya kemampuan kritis psikologi remaja hingga menyoroti
nilai-nilai agama dengan cermat. Mereka mulai membawa nilai-nilai agama ke
dalam kalbu dan kehidupannya. Tetapi mereka juga mengamati secara kritis
kepincangan-kepincangan di masyarakat yang gaya hidupnya kurang memedulikan
nilai agama, bersifat munafik, tidak jujur, dan perilaku amoral lainnya. Di
sinilah idealisme keimanan dan spiritual remaja mengalami benturan-benturan dan
ujian.
Tugas Perkembangan
Beberapa tugas perkembangan yang harus diselesaikan
para remaja pada masa ini adalah:
a.
Mampu menjalin hubungan yang lebih
matang dengan sebaya dan jenis kelamin lain. Remaja hendaknya mampu melihat
gadis sebagai wanita dan pemuda sebagai lelaki. Menjadi seseorang dewasa
diantara orang dewasa lain. Belajar bekerja dengan oranglain untuk mencapai
tujuan tertentu, bisa melepaskan perasaan-perasaan pribadi dan mampu memimpi
tanpa mendominasi.
b.
Mampu melakukan peranan sosial
sebagai laki-laki dan wanita. Mampu menghargai, menerima dan melakukan
peras-peran sosial sebagai lelaki dan wanita dewasa.
c.
Menerima kondisi jasmaninya dan
dapat menggunakannya secara efektif. Remaja dituntut untuk menyayangi dan
menghormati kondisi orang lain, dapat memelihara dan menjaga kondisi badanya.
d.
Memiliki keberdirian sendiri emosional
dari orang tua dan orang dewasa lainnya, remaja diharapkan telah lepas dari
ketergantungan sebagai kanak-kanak dari orang tuanya, dapat menyayangi oranag
tua dan menghargai orang tua atau orang dewasalainnya tanpa tergantung pada
mereka.
e.
Memiliki keberdirian sendiri dalam
bidang ekonomi. Terutama pada anak laki-laki, kemudian berangsur-angsur pula
tumbuh pada anak wanita atau perasaan untuk mencari nafkah sendiri.
f.
Mampu memilih dan mempersiapkan
diri untuk sesuatu pekerjaan. Anak telah mampu membuat rencana karir, memilih
pekerjaan yang cocok dan mamapu ia kerjakan dan mamapu membuat persiapan yang
sesuai.
g.
Belajar mempersiapkan diri untuk
perkawinan dan hidup berkeluaga. Memiliki sikap positif terhadap hidup
berkeluarga dan punya anak. Unutk wanita telah memiliki pengetahuan dan
kemamapuan untuk memelihara anak dan rumah tangga.
h.
Mengembangkan konsep-konsep dan
keterampilan intelektual untuk hidup bermasyarakat. Mengembangkan konsep-konsep
tentang hukum, pemerintahan, ekonomi, politik, institusi sosial yang cocok bagi
kehidupan modern, mengembangkan keterampilan berfikir dan berbahasa untuk dapat
memecahkan problematika masyarakat modern.
i.
Memiliki peerilaku sosial seperti
yang diharapkan masyarakat. Dapat berpartisipasi dengan rasa tanggung jawab
bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat modern.
j.
Memeiliki seperangkat nilai yang
menjadi pedoman bagi perbuayannya, telah memiliki seperangkat nilai yang bisa
diterapkan dalam kehidupan. Ada kemauan dan usaha untuk merealisasikan. Mampu
menciptakan kehidupan yang serasi dengan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, S. D.
(1989). Psikologi perkembangan:
Anak dan Remaja. Jakarta: BPK. Gunung
Mulia.
Hurlock, E.B. (1991).
Psikolgi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Terjemahan
oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Mongks, F. J. , Knoers, A. M. P. , & Haditono, S.
R. (2000). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Muss, R. E. , Olds,
S. W. , & Fealdman (2001). Human Developmen. Boston: McGraw-Hill
Companies.
Sukma, S. N. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
0 Response to "Pertumbuhan dan perkembangan remaja, tugas perkembangan remaja"
Post a Comment