PENGARUH IKLIM TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN
Influence Of Climate On Plant Growth
Rizal Sunanda
rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id
Praktikum
yang dilakukan ini berjudul tentang “Pengaruh iklim terhadap pertumbuhan
tanaman”. Praktikum ini dilaksanakn di Laboratorium Biologi, FKip Unsyiah,
Darussalam Banda Aceh. Tujuan praktikum
ini dilakukan mahasiswa dapat mengetahui
hubungan antara factor-faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman.
Dan juga untuk mengetahui pertumbuhan tanaman monospesies dan heterospesies. Praktikum ini dilakukan
dengan menggunakan beberapa alat dan bahan seperti Pot/polybag
yang sudah ditanami anakan kacang hijau, jagung. Alat pengukur suhu
(thermometer), Alat kelembaban (hygrometer), Alat pengukur curah hujan
(therinohygrograph), Pengukur suhu dan kelembaban tanah (soil-tester), Kertas
milimeter, Alat pengukur cahaya (hixmeter). Anakan
kacang hijau, Jagung yang sudah berumur satu minggu. Dapat ditarik kesimpulan bahwa Salah
satu faktor yang berpengaruh dalam pertumbuhan tanaman yaitu faktor iklim. Tanaman
pada tempat gelap hanya bertahan sampai minggu ke 2. Pada minggu ke 3 tanaman
pada tempat terang sudah mati semua.
Kata
Kunci : Iklim,
Monospesies, Hygrometer.
Abstract
Practicum conducted
is titled "Influence of climate on plant growth". This practicum
dilaksanakn in Biology Laboratory, FKIP Unsyiah, Banda Aceh Darussalam. The
purpose of this lab work done by the students can determine the relationship
between climatic factors on plant growth. And also to determine the growth of
plants and heterospesies monospesies. Practicum is done by using some of the
tools and materials such as Pot / polybag seedlings were already planted green
beans, corn. A temperature gauge (thermometer), a tool humidity (hygrometer),
precipitation gauges (therinohygrograph), Estimator temperature and soil
moisture (soil-tester), Paper millimeters, gauges light (hixmeter). Tillers
green beans, corn already one week old. It can be concluded that one factor in
plant growth is climatic factors. Plant in a dark place only lasted until week
2. At week 3 plants in a bright place was dead all.
Keywords: Climate,
Monospesies, Hygrometer
Pendahuluan
Ketersediaan air akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan suatu tanaman. Pertumbuhan suatu tumbuhan dapat diukur melalui
berat kering dan laju pertumbuhan relatifnya. Berat kering tumbuhan yang berupa
biomassa total, dipandang sebagai manifestasi proses-proses metabolisme yang
terjadi di dalam tubuh tumbuhan. Biomassa tumbuhan meliputi hasil fotosintesis,
serapan unsur hara dan air. Berat kering dapat menunjukkan produktivitas
tanaman karena 90% hasil fotosintesis terdapat dalam bentuk berat kering
(Solichatun, dkk. 2008,
P. 49).
Pengaruh saninitas terhadap tanaman nampaknya berupa
perubahan energi dari proses pertumbuhan menjadi pertahanan perbedaan osmotik.
Salah satu proses pertama adalah diversi energi pertumbuhan untuk perpanjangan
sel. (Sudadi dan Anwar, 2007).
Kebutuhan air bagi tumbuh tumbuhan berbeda beda,
tergantung jenis tumbuhan dan fase pertumbuhannya. Pada musim kemarau, tumbuhan
sering mendapatkan cekaman air didaerah laju perakaran dan evapotranspirasi
yang melebihi laju absorbs air oleh tumbuhan sebaliknya pada musim penghujan,
tumbuhan sering mengalami kondisi jenuh air (Mudyantini, 2007, p. 470).
Suhu udara berpengaruh pada
pertumbuhan, perkembangan dan hasil tanaman dengan cara mempengaruhi laju
pertumbuhan (laju akumulasi bahan kering) dan laju perkembangan (laju perubahan
dari satu fase pertumbuhan ke fase pertumbuhan yang lain) serta masa hidup
suatu tanaman. Laju perkembangan ini mempengaruhi panjang fase vegetatif yang
juga menentukan panjang fase reproduktifnya (Putri,
2006, P. 170).
Pengaturan pertumbuhan tanaman dapat pula dilakukan
dengan zat penghambat pertumbuhan yang fungsinya menekan pertumbuhan memanjang
dari tunas sehingga membentuk percabangan yang pendek dan kekar. Penghambat
pertumbuhan diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok yaitu fitohormon,
penghambat alami lain (termasuk derivat asam fenolat dan asam benzoat serta
lakton) dan penghambat pertumbuhan sintetik. Penghambat pertumbuhan biasanya
digunakan untuk memperpendek panjang ruas dan tinggi tanaman. Luas daun,
penyerapan cahaya dan hasil panen umumnya tidak berkurang karena aplikasi zat
penghambat pertumbuhan (Widiastuti, dkk. 2011, P. 36).
Metode/
Cara kerja
Waktu dan tempat
Praktikum
ini dilaksanakn di Laboratorium Biologi, FKip Unsyiah, Darussalam Banda Aceh
Alat
dan Bahan
Praktikum ini dilakukan
dengan menggunakan beberapa alat dan bahan seperti Pot/polybag
yang sudah ditanami anakan kacang hijau, jagung. Alat pengukur suhu
(thermometer), Alat kelembaban (hygrometer), Alat pengukur curah hujan
(therinohygrograph), Pengukur suhu dan kelembaban tanah (soil-tester), Kertas
milimeter, Alat pengukur cahaya (hixmeter). Anakan kacang hijau, Jagung yang
sudah berumur satu minggu.
Prosedur
Beberapa pot yang sudah
ditanami jagung, kacang hijau berumur 1 minggu. Dilakukan penyiraman setiap
hari secukupnya, yaitu sesuai dengan kapasitas lapang. Setiap hari lakukan
pengukuran terhadap suhu udara, suhu tanah, kelembaban udara, intensitas cahaya
dan curah hujan. Pengamatan pertumbuhan tinggi dilakukan setiap minggu,
kemudian hitung pertambahan pertumbuhan tinggi tanaman (tiap mingguan).
Berdasarkan hasil pengukuran suhu udara dan suhu tanah, kelembaban udara, dan
curah hujan. Dihitunglah data rata-rata harian setiap minggu dari factor iklim
tersebut. Pengamatan dilakukan sampai mulai pertumbuhan generative yaitu sekitar
7-8 minggu. Dibuatkanlah laporannya.
Hasil
dan Pembahasan
Pertumbuhan tanaman mencakup macam-macam variasi dan
kejadian kompleks, umumnya termasuk sedikit atau seluruh bagian kehidupan
tanaman. Kenaikan linear, pertambahan berat, kenaikan ukuran, pembelahan sel
dan pembesaran sel, penambahan biomassa dan lain-lain. Pertumbuhan dipengaruhi
oleh beberapa faktor dalam dan luar.
Banyak faktor alasan atau
penyebab yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan,
tanaman, pohon, dll. Apabila faktor tersebut kebutuhannya tidak terpenuhi maka
tanaman tersebut bisa mengalami dormansi/ dorman yaitu berhenti melakukan
aktivitas hidup. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pertumbuhan tanaman
yaitu faktor iklim.
Iklim merupakan salah satu factor
abiotik yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan. Iklim memegang peranan penting
dalam penentuan jenis kultivar tanaman yang dapat dibudidayakan dan dalam penentuan hasil
akhir. Keberhasilan produksi tanaman masyaratkan penggunaan sumber daya iklim,
seperti penyinaran matahari, karbondioksida dan air secara efisien. Faktor
iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila tanaman
ditanam diluar daerah iklimnya, maka produktivitasnya seringkali tidak sesuai
dengan yang diharapkan.
Tinggi rendah suhu menjadi salah
satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan
hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 oC sampai dengan 37 oC. Temperatur yang lebih
atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang
lambat atau berhenti. Suhu optimum untuk aktivitas metabolisme
maksimum berbeda untuk setiap jenis tanaman, populasi dan individu dari setiap
jenis. Bagian tanaman dan juga tingkat perkembangannya membutuhkan suhu optimum
yang berbeda.
Kadar air dalam udara
juga dapat
mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab
menguntungkan bagi tumbuhan dimana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah
serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang
lebih cepat.
Sinar
matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis
(khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka
tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan
(etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses
pertumbuhan
Dari hasil pengamatan yang
telah dipraktikumkan selama 6 minggu, tanaman yang berada di tempat
gelap lebih
tinggi jika dibandingkan dengan tanaman yang berada ditempat terang. Dapat
terlihat bahwa tanaman yang diletakan pada tempat terang rata- rata tinggi
tanamannya
lebih rendah dibandingkan tanaman tempat gelap. Akan tetapi tanaman yang berada
pada tempat terang memiliki daun yang segar, besar serta berwarna hijau.
Hal ini berbanding terbalik dengan tanaman yang berada tempat
gelap yang
tanamannya layu dan berwarna kuning.
Perbedaan kedua tanaman ini disebabkan karena adanya
faktor dari cahaya matahari. Karena kondisi iklim yang tidak sesuai akan
menyebabkan kelayuan terhadap tanaman sehingga tanaman tidak bertambah tinggi.
Apabila keadaan iklim sesuai maka pertumbuhan tanaman akan terus menerus, dalam
hal ini tumbuhan belum mengalami laju permanen artinya apabila keadaan suhu
tetap terjaga maka tumbuhan akan tetap segar. Cahaya matahari yang diterima
oleh kedua tempat
(terang
dan gelap) berbeda. Pada tempat terang cahaya matahari yang diterima
tanaman maksimal, tanaman tidak terhalang apapun sehingga
fotosintesis juga dapat terjadi maksimal akibatnya pertumbuhan
kacang hijau lebih maksimal.
Sedangkan cahaya matahari yang diterima tanaman di tempat
gelap lebih
sedikit bila dibandingkan dengan di tempat terang, karena kacang hijau di tempat
gelap terlindung
oleh kardus. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan kacang hijau tidak maksimal
karena tidak dapat malakukan fotosintesis dengan baik, dan lama kelamaan
tumbuhan akan mati karena kekurangan makanan.
Selain
itu, Kelembaban juga menjadi faktor berkaitan dengan pencahayaan dan
penguapan. Pada tempat terang, cahaya matahari diterima secara maksimal dan
menyebabkan penguapan tinggi sehingga kadar air semakin sedikit, akibatnya
kelembapan tanah dan udara di lapangan lebih rendah.
Sedangkan di tempat
gelap
kelembabannya lebih tinggi karena cahaya matahari sedikit dan penguapan yang
kecil akibatnya kadar airnya banyak yang dapat menyebabkan tanah di naungan
lebih lembab. Hormon auksin yang bekerja pada tanaman yang berada pada daerah gelap bekerja optimal karena
tidak terhalang oleh suhu yang tinggi dan penguapan yang juga tinggi
dibandingkan dengan yang berada dilapangan, oleh karena itu tanaman yang berada
ditempat gelap lebih tinggi. Tanaman
pada tempat gelap hanya bertahan sampai minggu ke 2. Pada minggu ke 3 tanaman
pada tempat terang sudah mati semua.
Simpulan
Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pertumbuhan
tanaman yaitu faktor iklim. Tanaman pada tempat gelap hanya bertahan sampai minggu
ke 2. Pada minggu ke 3 tanaman pada tempat terang sudah mati semua.
Daftar
Pustaka
Mudyanti, Widya. 2007. Pengaruh
Ketersediaan air terhadap pertumbuhan dan kandungan bahan aktif saponin tanaman
gingsseng jawa. Jurnal Biologi. 3(2):
47-51.
Purti, Dyan M.
S. 2006. Pengaruh Jenis Media Terhadap Pertumbuhan Begonia Imperialis dan
Begonia “Bethlehem Star”. Jurnal
Biodiversitas, 7(2): 168-170.
Solichatun,
dkk. 2008. Pengaruh
Ketersediaan Air terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Bahan Aktif Saponin Tanaman
Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.). Jurnal Biofarmasi, 3(2):
47-51.
S., Sudadi, U. 2007. Kimia Tanah. Separtemen Ilmu dan Sumberdaya
Lahan dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.
Widiastuti,
Libria, dkk. 2011. Pengaruh Intensitas Cahaya Dan Kadar Daminosida
Terhadap Iklim Mikro Dan Pertumbuhan Tanaman Krisan Dalam Pot. Jurnal Ilmu
Pertanian, 11(2): 35-42.
data ektum |
untuk mendapatkan datanya bisa (klik disini)
0 Response to "laporan praktikum PENGARUH IKLIM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN"
Post a Comment