ALELOPATI
METODA POT
Alelopati Pot Method
Rizal
Sunanda
rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id
Praktikum
yang dilakukan ini berjudul tentang “alelopati metoda pot”. Praktikum ini
dilaksanakn di Laboratorium Biologi, FKip Unsyiah, Darussalam Banda Aceh.
Tujuan praktikum ini dilakukan mahasiswa
dapat mempelajari pengaruh alelopati beberapa jenis
tumbuhan terhadap beberapa jenis tanaman. Praktikum ini dilakukan dengan
menggunakan beberapa alat dan bahan seperti Tanah, pupuk NPK dan pupuk kandang. Air aquades. Pot/polybag. Gelas ukur, gelas piala, mortal, blender, corong
penyaring, mangkuk penggerus, kertas merang, blender, pisau/gunting, timbangan,
dan oven.
Kertas milimeter dan penggaris. Biji jagung, biji
padi, biji kacang merah, dan biji kacang hijau. Bagian daun Bambu (Bamboosa sp). Dapat ditarik kesimpulan bahwa Alelopati merupakan
interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat
menghalangi tumbuhnya populasi lain.
Praktikum ini di amati setiap harinya selama 6 minggu. Pada polybag yang disiram alelopati tidak ada
yang ditumbuhi oleh tanaman, dan hanya pada controlnya yang tumbuh. Hal ini
dapat diperkirakan bahwa zat alelopati telah menghambat pertumbuhan dari
tanaman jagung tersebut.
Kata Kunci : Alelopati, polybag,
bambu
Abstract
Practicum
conducted is titled about "alelopati pot method". This practicum
dilaksanakn in Biology Laboratory, FKIP Unsyiah, Banda Aceh Darussalam. The purpose
of this lab is done, students can study the influence of some kind of plant
residues on some types of plants. Practicum is done by using some tools and
materials such as Land, NPK fertilizer and manure. Air distilled water. Pot /
polybag. Measuring cups, goblets, mortal, blender, filter funnel, grinding
bowls, rice paper, blender, knife / scissors, scales, and oven. Graph paper and
a ruler. Seed corn, rice, red beans, and green beans. Bamboo leaf section
(Bamboosa sp). It can be concluded that the residues are interactions
antarpopulasi, when the population of the produce substances that can inhibit
the growth of other populations. Practicum is observed every day for 6 weeks.
In polybag watered alelopati no overgrown by plants, and only on controlnya
growing. It can be predicted that the substance residues have impeded the
growth of the corn plant.
Keywords: alelopati,
polybag, bamboo
Pendahuluan
Rendahnya
jumlah spesies yang hidup dibawah tegakan Acacia nilotica dibandingkan dengan
daerah terbuka kemungkinan disebabkan adanya pengaruh zat alelopati yang
dikeluarkan oleh Acacia nilotica yang menyebabkan lingkungan sekitarnya
mengalami perubahan dan bersifat racun bagi tumbuhan lainnya (Ekayanti, dkk. 2015:82).
Senyawa-senyawa
alelopati dapat ditemukan pada jaringan tumbuhan (daun, batang, akar, rhizoma,
bunga, buah dan biji). Senyawa-senyawa tersebut dapat terlepas dari jaringan
tumbuhan melalui berbagai cara yaitu melalui penguapan, eksudat akar, pencucian
dan pembusukan bagian-bagian organ yang mati (Hafsah, 2012, p. 18).
Alelopati adalah sesuatu yang
pengaruhnya berbahaya atau menguntungkan dari tanaman termasuk mikroorganisme
terhadap tanaman lain melalui pelepasan bahan kimia ke lingkungan. Pengaruh negatif alelopati
tergantung dari konsentrasi bahan kimia yang dikandungnya (Raden, 2008, p. 78).
Alelopati
kebanyakan berada dalam jaringan tanaman, seperti daun, akar, aroma, bunga, buah
maupun biji, dan dikeluarkan dengan cara residu tanaman. Beberapa contoh zat kimia
yang dapat bertindak sebagai ealelopati adalah gas-gas beracun yaitu
Sianogenesis merupakan suatu reaksi hidrolisis yang membebaskan gugusan HCN,
amonia, Ally-lisothio cyanat dan β-fenil isitio sianat sejenis gas diuapkan
dari minyak yang berasal dari familia Crusiferae dapat menghambat
perkecambahan. Selain gas, asam organik, aldehida, asam aromatik, lakton tak
jenuh seserhana, fumarin, kinon,flavanioda, tanin, alkaloida ,terpenoida dan
streroida juga dapat mengeluarkan zat alelopati (Resosoedarmo, 2006:22).
Ekstrak daun,
batang dan akar kacang hijau memiliki kemampuan alelopati, serta dapat
menghambat perkecambahan beberapa jenis gulma dan tanaman budidaya lain seperti
selada, tomat dan kacang hijau itu sendiri. Aktifitas alelopati kacang hijau
terutama ditemukan di batang, daun dan bagian aerial, sedang aktifitas
alelopati pada akar paling kecil. Senyawa alelopati ini terdiri dari tiga
senyawa utama yaitu vitexin, isovitexin
dan Cglucosylflavonoid (Solichatun,
2006, p. 32).
Metode/ Cara kerja
Waktu dan
tempat
Praktikum ini dilaksanakn di
Laboratorium Biologi, FKip Unsyiah, Darussalam Banda Aceh
Alat
dan Bahan
Praktikum
ini dilakukan dengan menggunakan beberapa alat dan bahan seperti Tanah, pupuk NPK dan pupuk kandang.
Air aquades.
Pot/polybag.
Gelas ukur, gelas piala, mortal,
blender, corong penyaring, mangkuk penggerus, kertas merang, blender,
pisau/gunting, timbangan, dan oven. Kertas milimeter dan penggaris. Biji jagung, biji
padi, biji kacang merah, dan biji kacang hijau.
Bagian daun
Bambu (Bamboosa sp).
Prosedur
Ditanam benih tanaman dalam pot/polybag. Dibiarkan sampai tumbuh,
kemudian masing-masing pot ditinggalkan hanya satu tanaman yang berumur satu
minggu. Buat ekstrak akar alang-alang, daun Eupathorium,
daun akasia dan daun mimba dengan prosedur sbb: Potong dan haluskan bagian
tumbuhan dengan penggerus. Rendam bagian tumbuhan yang telah dihaluskan dalam
air aquades selama 24 jam. Perbandingan antara berat (gram) bagian tumbuhan
dengan air masing-masing 1/3 mililiter. Setelah 24 jam rendaman bagian tumbuhan
yang telah dihaluskan tersebut disaring menggunakan kertas saring. Larutan ini
digunakan sebagai larutan biang. Encerkan larutan biang tersebut dengan air
aquades sehingga enjadi larutan yang dikehendaki dalam perlakuan percobaan, yaitu
sbb: P1 : larutan biang. P2 : larutan berkonsentrasi 5% dari larutan biang.
P3 : larutan berkonsentrasi 10% dari
larutan biang. P4 : larutan berkonsentrasi 15% dari larutan biang.
P5 : larutan berkonsentrasi 20% dari
larutan biang. P6 : larutan berkonsentrasi 25% dari larutan biang.
Po : Kontrol, tanpa larutan biang.
Setiap perlakuan dengan ulangan tiga
kali. Setiap
hari disiramlah tanaman dengan air secukupnya, kemudian selang satu hari
penyiraman dilakukan dengan larutan perlakuan sebanyak 50 cc (mililiter).
Amati setiap hari pertumbuhan
tanaman (tinggi batang, jumlah cabang, jumlah daun, ukuran daun, bentuk daun,
pertulangan daun dan pertumbuhan batang). Pengamatan dilakukan selama 6 minggu,
kemudian amati tinggi batang, jumlah daun, jumlah cabang, keadaan akar, dan
biomassa keringnya. Dibuatlah grafik pertumbuhan setiap perlakuan.
Analisis hasil pengamatan dengan uji
secara statistic (Anova model Ral). Buat laporan seperti pada Latihan I.
Hasil dan Pembahasan
Alelopati merupakan
interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat
menghalangi tumbuhnya populasi lain.
Fenomena alelopati mencakup semua tipe interaksi kimia
antartumbuhan, antarmikroorganisme, atau antara tumbuhan dan mikroorganisme. Interaksi tersebut meliputi
penghambatan dan pemacuan secara langsung atau tidak langsung suatu senyawa
kimia yang dibentuk oleh suatu organisme (tumbuhan, hewan atau mikrobia)
terhadap pertumbuhan dan perkembangan organisme lain. Senyawa kimia yang
berperan dalam mekanisme itu disebut alelokimia. Pengaruh alelokimia bersifat
selektif, yaitu berpengaruh terhadap jenis organisme tertentu namun tidak
terhadap organisme lain.
Alelokimia pada
tumbuhan dibentuk di berbagai organ, mungkin di akar, batang, daun, bunga dan
atau biji. Organ pembentuk dan jenis alelokimia bersifat spesifik pada setiap
spesies. Pada umumnya alelokimia merupakan metabolit sekunder yang
dikelompokkan menjadi 14 golongan, yaitu asam organik larut air, lakton, asam
lemak rantai panjang, quinon, terpenoid, flavonoid, tanin, asam sinamat dan
derivatnya, asam benzoat dan derivatnya, kumarin, fenol dan asam fenolat, asam
amino nonprotein, sulfida serta nukleosida. Pelepasan alelokimia
pada umumnya terjadi pada stadium perkembangan tertentu, dan kadarnya
dipengaruhi oleh stres biotik maupun abiotik.
Species yang diketahui
mengeluarkan senyawa-senyawa beracun adalah alang-alang (Imperata cylindrica),
teki (Cyperus rotundus), Agropyron intermedium, Salvia
lencophyella, Cynodon dactylon, Cyperus esculentus dan lainnya.
Pengaruh
allelopati bagi tumbuhan yaitu menghambat penyerapan hara oleh akar tanaman, menghambat pembelahan
sel, menghambat pertumbuhan tanaman, menghambat aktivitas fotosintesis,
memacu atau menghambat respirasi. mempengaruhi sintesis protein, menurunkan
permeabilitas membrane, menghambat
aktivitas enzim dan menghambat fiksasi N dan nitrifikasi.
Pada praktikum yang telah dilakukan,
kami melakukan percobaan dengan 7 perlakuan dan 3 ulangan,. Di praktikum ini
kami menggunakan alelopati dari daun bambu dan tumbuhan yang ditanama yaitu jagung. Pada
perlakuan nya, P0 sebagai control dan hanya disiram oleh air, P1 disiram dengan
biang alelopati 100%, P2 disiram dengan alelopati 5%, P3 disiram dengan
alelopati 10%. P4 disiram dengan alelopati 15%, P5 disiram dengan alelopati 20%
dan P6 disiram dengan alelopati 25%.
Praktikum ini di amati setiap
harinya selama 6 minggu. Pada polybag yang disiram alelopati tidak ada yang
ditumbuhi oleh tanaman, dan hanya pada controlnya yang tumbuh. Hal ini dapat
diperkirakan bahwa zat alelopati telah menghambat pertumbuhan dari tanaman
jagung tersebut.
Simpulan
Alelopati merupakan
interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat
menghalangi tumbuhnya populasi lain. Praktikum ini di amati setiap harinya selama 6 minggu. Pada polybag yang disiram alelopati tidak ada
yang ditumbuhi oleh tanaman, dan hanya pada controlnya yang tumbuh. Hal ini
dapat diperkirakan bahwa zat alelopati telah menghambat pertumbuhan dari tanaman
jagung tersebut.
Daftar Pustaka
Ekayanti, Novia, dkk. 2015. Pengaruh
Zat Alelopati Dari Pohon Akasia, Mangium, dan Jati Terhadap
Pertumbuhan Semai Akasia, Mangium, dan Jati. Jurnal Sylva
Lestari, 3(1): 81-90.
Hafsah, Siti, dkk. 2012. Efek
Alelopati Ageratum conyzoides
Terhadap Pertumbuhan Sawi.
Jurnal Floratek, 8(2): 18-24.
Raden, Ince, dkk. 2008. Pengaruh
Alelopati Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
terhadap Perkecambahan Benih Jagung, Tomat dan Padi Gogo. Jurnal
Agronomi Indonesia, 36(1): 78-83.
Resosoedarmo, S., K. Kartawinata, A. Soegiarto. 2006. Pengantar
Ekologi. Bandung: Remadja Rosdakarya.
Solichatun. 2006. Alelopati
Ekstrak Kacang Hijau (Vigna radiata (L.) Wilczek) terhadap Perkecambahan
Kedelai (Glycine max Merr.).
Jurnal BioSmart, 2(2): 31-36.
untuk datanya bisa klik disini
LATIHAN 5 (Allelopati)
|
||||||||
METODE ANAVA PADA
TINGGI BATANG
|
||||||||
Perlakuan
|
Ulangan
|
Total
|
x
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|||
P0
|
8.2
|
33.5
|
41
|
44.3
|
46.2
|
58
|
231.2
|
38.53333
|
P1
|
8.8
|
28.3
|
41
|
56.1
|
72
|
109.3
|
315.5
|
52.58333
|
P2
|
4.2
|
33.3
|
46.3
|
47.7
|
58.3
|
69.3
|
259.1
|
43.18333
|
P3
|
9
|
26.3
|
43.7
|
50.5
|
71.8
|
83
|
284.3
|
47.38333
|
P4
|
15.2
|
21.7
|
40.8
|
52.8
|
75.3
|
97.7
|
303.5
|
50.58333
|
P5
|
13.2
|
27.7
|
45.3
|
67.1
|
83
|
107.7
|
344
|
57.33333
|
P6
|
13.9
|
28.08
|
46.5
|
58.9
|
84
|
106.7
|
338.08
|
56.34667
|
Total
|
2075.68
|
345.9467
|
· db perlakuan = (t-1) = (7-1)
= 6
· db total = (t. r- 1) = (7. 6
- 1) = 42-1=41
· db galat = db total – db perlakuan
= 41 - 6 = 35
· Fk = (Tyij)2 = (2075.68)2 = 4308447 = 102582
t.r 7.6
42
· JK total = (Tyi)2 – Fk = (P1.1)2
+ (P1.2)2 + …. (Pn)2
- FK
(8.2)2 + (33.5)2 + (41)2
+ (44.3)2 + (46.2)2
+ (58)2 +
(8.8)2 + (28.3)2 + (41)2
+ (56.1)2 + (72)2 + (109.3)2
+
(4.2)2 + (33.3)2 + (46.3)2 + (47.7)2 + (58.3)2 + (69.3)2
(9)2 + (26.3)2 + (43.7)2 + (50.5)2 + (71.8)2 + (83)2 +
(15.2)2 + (21.7)2 + (40.8)2 + (52.8)2 + (75.3)2 + (97.7)2 +
(13.2)2 + (27.7)2 + (45.3)2 + (67.1)2 + (83)2 + (107.7)2 +
(13.9)2 + (28.08)2 + (46.5)2 + (58.9)2 + (84)2 + (106.7)2
- Fk
= 67.24 + 1122.2 + 1681 + 1962.4 + 2134.4 + 3364 +
77.4 + 800.8 + 1681 + 3147.2+ 5184 + 11946.4 +
17.6 + 1108.8 + 2143.6 + 2275.2 + 3398.8 + 4802.4 +
81 +
691.6 + 1909.6 + 2550.02 + 5155.2 + 6889 +
231.04 + 470.89 + 1664.6 + 2787.8 + 5670.09 + 9545.2 +
174.24 + 767.29 + 2052.09 + 4502.41 + 6889 + 11599.2 +
193.21 +
788.4 + 2162.2 + 3469.2 + 7056 + 11384.8 – FK
= 135600.4 – 102582
= 33018.4
·
JK
perlakuan= (∑P1)2 + (∑P2)2 + (∑P3)2
+ (∑Pn)2 - FK
r
= (231.2)2 +
(315.1)2 + (259.1)2 + (284.3)2 +(303.5)2 + (344)2 +(338.08)2 -FK
6
= 53453.4 + 99540.2 +
67132.8 + 80826.4 + 92112.2 + 118336+114298.1 -FK
6
= (625699.3/6) – 102582 =
1701.2
· Jk galat =
Jk total – Jk perlakuan = 33018.4 – 1701.2 = 31317.2
· KT perlakuan = Jk
perlakuan = 1701.2 = 283.5
db perlakuan 6
·
KT
galat = Jk galat = 31317.2 = 894.7
db galat 35
·
F
hitung = KT
perlakuan = 283.5 = 0.31
KT galat 894.7
No
|
SK
|
db
|
Jk
|
KT
|
F Hitung
|
F Tabel
|
1
|
Perlakuan
|
6
|
1701.2
|
283.5
|
0.31
|
2.37
|
2
|
Galat
|
35
|
31317.2
|
894.7
|
Fhitung<Ftabel
maka H0 diterima, Ha ditolak.
Jadi, tidak ada pengaruh pemberian allelopati terhadap pertumbuhan tinggi
jagung.
METODE ANAVA PADA LEBAR DAUN
|
||||||||
Perlakuan
|
Ulangan
|
Total
|
x
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|||
P0
|
1.3
|
1.6
|
1.9
|
2.8
|
2.8
|
3.1
|
13.5
|
2.25
|
P1
|
2.1
|
1.6
|
2.3
|
3.9
|
3.9
|
5.9
|
19.7
|
3.283333
|
P2
|
1
|
1.5
|
2
|
2.6
|
2.6
|
3.3
|
13
|
2.166667
|
P3
|
1.3
|
1.8
|
2.1
|
2.9
|
3.9
|
3.9
|
15.9
|
2.65
|
P4
|
1.1
|
1.5
|
2.3
|
3.9
|
4.1
|
4.1
|
17
|
2.833333
|
P5
|
1.2
|
1.5
|
2.8
|
4.1
|
4.1
|
5.5
|
19.2
|
3.2
|
P6
|
1
|
1.9
|
2.9
|
3.9
|
4.1
|
5.5
|
19.3
|
3.216667
|
Total
|
117.6
|
19.6
|
· db perlakuan = (t-1) = (7-1)
= 6
· db total = (t. r- 1) = (7. 6
- 1) = 42-1=41
· db galat = db total – db perlakuan
= 41 - 6 = 35
· Fk = (Tyij)2 = (117.6)2 = 13829.76 = 329.28
t.r 7.6 42
· JK total = (Tyi)2 – Fk = (P1.1)2
+ (P1.2)2 + …. (Pn)2
- FK
(1.3)2 + (1.6)2 + (1.9)2
+ (2.8)2 + (2.8)2
+ (3.1)2 +
(2.1)2 + (1.6)2 + (2.3)2
+ (3.9)2 + (3.9)2 + (5.9)2
+
(1)2 + (1.5)2 + (2)2 + (2.6)2 + (2.6)2 + (3.3)2 +
(1.3)2 + (1.8)2 + (2.1)2 + (2.9)2 + (3.9)2 + (3.9)2 +
(1.1)2 + (1.5)2 + (2.3)2 + (3.9)2 + (4.1)2 + (4.1)2 +
(1.2)2 + (1.5)2 + (2.8)2 + (4.1)2 + (4.1)2 + (5.5)2 +
(1)2 + (1.9)2 + (2.9)2 + (3.9)2 + (4.1)2 + (5.5)2
- 329.28
= 1.69 + 2.56 + 3.61 + 7.84 + 7.84 + 9.61 +
4.41 + 2.56 + 5.29 + 15.21 + 15.21 + 34.81 +
1 + 2.25 + 4 + 6.76 + 6.76 + 10.89 +
1.69 + 3.24 + 4.41 + 8.41 + 15.21 + 15.21 +
1.21 + 2.25 + 5.29 + 15.21 + 16.81 + 16.81 +
1.44 + 2.25 + 7.84 + 16.81 + 16.81 + 30.25 +
1 + 3.61 + 8.41 + 15.21 + 16.81 + 30.25 – 329.28
= 398.74 – 329.28
= 69.46
·
JK
perlakuan= (∑P1)2 + (∑P2)2 + (∑P3)2
+ (∑Pn)2 - FK
r
= (13.5)2 +
(19.7)2 + (13)2 + (15.9)2 +(17)2 + (19.2)2 +(19.3)2 - FK
6
= 182.2 + 388.09 + 169
+ 252.8 + 289 + 368.6 +372.4 - FK
6
= (2022.28/6) – 329.28 =
7.75
· Jk galat =
Jk total – Jk perlakuan = 69.46 – 7.75 = 61.71
· KT perlakuan = Jk
perlakuan = 7.75 = 1.29
db perlakuan 6
·
KT
galat = Jk galat = 61.71 = 1.76
db galat 35
·
F
hitung = KT
perlakuan = 1.29 = 0.73
KT galat 1.76
No
|
SK
|
db
|
Jk
|
KT
|
F Hitung
|
F Tabel
|
1
|
Perlakuan
|
6
|
7.75
|
1.29
|
0.73
|
2.37
|
2
|
Galat
|
35
|
61.71
|
1.76
|
Fhitung<Ftabel
maka H0 diterima, Ha ditolak.
Jadi, tidak ada pengaruh pemberian allelopati terhadap pertumbuhan lebar daun
jagung.
METODE ANAVA PADA JUMLAH DAUN
|
||||||||
Perlakuan
|
Ulangan
|
Total
|
x
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|||
P0
|
2
|
4
|
4
|
4
|
5
|
7
|
26
|
4.333333
|
P1
|
2
|
4
|
5
|
9
|
9
|
10
|
39
|
6.5
|
P2
|
2
|
4
|
5
|
6
|
6
|
8
|
31
|
5.166667
|
P3
|
2
|
4
|
6
|
7
|
7
|
8
|
34
|
5.666667
|
P4
|
2
|
4
|
6
|
8
|
8
|
9
|
37
|
6.166667
|
P5
|
2
|
4
|
6
|
8
|
8
|
10
|
38
|
6.333333
|
P6
|
2
|
4
|
6
|
8
|
8
|
10
|
38
|
6.333333
|
Total
|
243
|
40.5
|
· db perlakuan = (t-1) = (7-1)
= 6
· db total = (t. r- 1) = (7. 6
- 1) = 42-1=41
· db galat = db total – db perlakuan
= 41 - 6 = 35
· Fk = (Tyij)2 = (243)2 = 59049 = 1405.92
t.r 7.6
42
· JK total = (Tyi)2 – Fk = (P1.1)2
+ (P1.2)2 + …. (Pn)2
- FK
(2)2 + (4)2 + (4)2
+ (4)2 + (5)2
+ (7)2 +
(2)2 + (4)2 + (5)2
+ (9)2 + (9)2 + (10)2
+
(2)2 + (4)2 + (5)2 + (6)2 + (6)2 + (8)2 +
(2)2 + (4)2 + (6)2 + (7)2 + (7)2 + (8)2 +
(2)2 + (4)2 + (6)2 + (8)2 + (8)2 + (9)2 +
(2)2 + (4)2 + (6)2 + (8)2 + (8)2 + (10)2 +
(2)2 + (4)2 + (6)2 + (8)2 + (8)2 + (10)2
- Fk
= 4 + 16 + 16 + 16 + 25 + 49 +
4 + 16 + 25 + 81+ 81 + 100 +
4 + 16 + 25 + 36 + 36 + 81 +
4 + 16 + 36 + 49 + 49 + 81 +
44 + 16 + 36 + 64 + 64 + 81 +
4 + 16 + 36 + 64 + 64 + 100 +
4 + 16 + 36 + 64 + 64 + 100 – 1405.92
= 1665 – 1405.92
= 259.08
·
JK
perlakuan= (∑P1)2 + (∑P2)2 + (∑P3)2
+ (∑Pn)2 - FK
r
= (26)2 + (39)2
+ (31)2 + (34)2
+(37)2 + (38)2 +(38)2 - FK
6
= 676 + 1521 + 961 +
1156 + 1369 + 1444+1444 - FK
6
= (8571/6) – 1405.92 = 22.58
· Jk galat =
Jk total – Jk perlakuan = 259.08 – 22.58 = 236.5
· KT perlakuan = Jk
perlakuan = 22.58 = 3.76
db perlakuan 6
·
KT
galat = Jk galat = 236.5 = 6.75
db galat 35
·
F
hitung = KT
perlakuan = 3.76 = 0.55
KT galat 6.75
No
|
SK
|
db
|
Jk
|
KT
|
F Hitung
|
F Tabel
|
1
|
Perlakuan
|
6
|
22.58
|
3.76
|
0.55
|
2.37
|
2
|
Galat
|
35
|
236.5
|
6.75
|
Fhitung<Ftabel
maka H0 diterima, Ha ditolak.
Jadi, tidak ada pengaruh pemberian allelopati terhadap perkembangan jumlah daun
pada jagung.
0 Response to "laporan praktikum alelopati metoda pot"
Post a Comment