ads

laporan praktikum alelopati metoda pot

ALELOPATI METODA POT
Alelopati Pot Method
 
Rizal Sunanda

rizalsunanda.bio14@fkip.unsyiah.ac.id

Abstrak

Praktikum yang dilakukan ini berjudul tentang “alelopati metoda pot”. Praktikum ini dilaksanakn di Laboratorium Biologi, FKip Unsyiah, Darussalam Banda Aceh. Tujuan  praktikum ini dilakukan mahasiswa dapat mempelajari pengaruh alelopati beberapa jenis tumbuhan terhadap beberapa jenis tanaman. Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan beberapa alat dan bahan seperti Tanah, pupuk NPK dan pupuk kandang. Air aquades. Pot/polybag. Gelas ukur, gelas piala, mortal, blender, corong penyaring, mangkuk penggerus, kertas merang, blender, pisau/gunting, timbangan, dan oven. Kertas milimeter dan penggaris. Biji jagung, biji padi, biji kacang merah, dan biji kacang hijau. Bagian daun Bambu (Bamboosa sp). Dapat ditarik kesimpulan bahwa Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Praktikum ini di amati setiap harinya selama 6 minggu.  Pada polybag yang disiram alelopati tidak ada yang ditumbuhi oleh tanaman, dan hanya pada controlnya yang tumbuh. Hal ini dapat diperkirakan bahwa zat alelopati telah menghambat pertumbuhan dari tanaman jagung tersebut.
Kata Kunci : Alelopati, polybag, bambu
Abstract
 
Practicum conducted is titled about "alelopati pot method". This practicum dilaksanakn in Biology Laboratory, FKIP Unsyiah, Banda Aceh Darussalam. The purpose of this lab is done, students can study the influence of some kind of plant residues on some types of plants. Practicum is done by using some tools and materials such as Land, NPK fertilizer and manure. Air distilled water. Pot / polybag. Measuring cups, goblets, mortal, blender, filter funnel, grinding bowls, rice paper, blender, knife / scissors, scales, and oven. Graph paper and a ruler. Seed corn, rice, red beans, and green beans. Bamboo leaf section (Bamboosa sp). It can be concluded that the residues are interactions antarpopulasi, when the population of the produce substances that can inhibit the growth of other populations. Practicum is observed every day for 6 weeks. In polybag watered alelopati no overgrown by plants, and only on controlnya growing. It can be predicted that the substance residues have impeded the growth of the corn plant.

Keywords: alelopati, polybag, bamboo

Pendahuluan
Rendahnya jumlah spesies yang hidup dibawah tegakan Acacia nilotica dibandingkan dengan daerah terbuka kemungkinan disebabkan adanya pengaruh zat alelopati yang dikeluarkan oleh Acacia nilotica yang menyebabkan lingkungan sekitarnya mengalami perubahan dan bersifat racun bagi tumbuhan lainnya (Ekayanti, dkk. 2015:82).
Senyawa-senyawa alelopati dapat ditemukan pada jaringan tumbuhan (daun, batang, akar, rhizoma, bunga, buah dan biji). Senyawa-senyawa tersebut dapat terlepas dari jaringan tumbuhan melalui berbagai cara yaitu melalui penguapan, eksudat akar, pencucian dan pembusukan bagian-bagian organ yang mati (Hafsah, 2012, p. 18).
Alelopati adalah sesuatu yang pengaruhnya berbahaya atau menguntungkan dari tanaman termasuk mikroorganisme terhadap tanaman lain melalui pelepasan bahan kimia ke lingkungan. Pengaruh negatif alelopati tergantung dari konsentrasi bahan kimia yang dikandungnya (Raden, 2008, p. 78).
Alelopati kebanyakan berada dalam jaringan tanaman, seperti daun, akar, aroma, bunga, buah maupun biji, dan dikeluarkan dengan cara residu tanaman. Beberapa contoh zat kimia yang dapat bertindak sebagai ealelopati adalah gas-gas beracun yaitu Sianogenesis merupakan suatu reaksi hidrolisis yang membebaskan gugusan HCN, amonia, Ally-lisothio cyanat dan β-fenil isitio sianat sejenis gas diuapkan dari minyak yang berasal dari familia Crusiferae dapat menghambat perkecambahan. Selain gas, asam organik, aldehida, asam aromatik, lakton tak jenuh seserhana, fumarin, kinon,flavanioda, tanin, alkaloida ,terpenoida dan streroida juga dapat mengeluarkan zat alelopati (Resosoedarmo, 2006:22).
Ekstrak daun, batang dan akar kacang hijau memiliki kemampuan alelopati, serta dapat menghambat perkecambahan beberapa jenis gulma dan tanaman budidaya lain seperti selada, tomat dan kacang hijau itu sendiri. Aktifitas alelopati kacang hijau terutama ditemukan di batang, daun dan bagian aerial, sedang aktifitas alelopati pada akar paling kecil. Senyawa alelopati ini terdiri dari tiga senyawa utama yaitu vitexin, isovitexin dan Cglucosylflavonoid (Solichatun, 2006, p. 32).

Metode/ Cara kerja
Waktu dan tempat
            Praktikum ini dilaksanakn di Laboratorium Biologi, FKip Unsyiah, Darussalam Banda Aceh
Alat dan Bahan
Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan beberapa alat dan bahan seperti Tanah, pupuk NPK dan pupuk kandang. Air aquades. Pot/polybag. Gelas ukur, gelas piala, mortal, blender, corong penyaring, mangkuk penggerus, kertas merang, blender, pisau/gunting, timbangan, dan oven. Kertas milimeter dan penggaris. Biji jagung, biji padi, biji kacang merah, dan biji kacang hijau. Bagian daun Bambu (Bamboosa sp).
Prosedur
Ditanam benih tanaman dalam pot/polybag. Dibiarkan sampai tumbuh, kemudian masing-masing pot ditinggalkan hanya satu tanaman yang berumur satu minggu. Buat ekstrak akar alang-alang, daun Eupathorium, daun akasia dan daun mimba dengan prosedur sbb: Potong dan haluskan bagian tumbuhan dengan penggerus. Rendam bagian tumbuhan yang telah dihaluskan dalam air aquades selama 24 jam. Perbandingan antara berat (gram) bagian tumbuhan dengan air masing-masing 1/3 mililiter. Setelah 24 jam rendaman bagian tumbuhan yang telah dihaluskan tersebut disaring menggunakan kertas saring. Larutan ini digunakan sebagai larutan biang. Encerkan larutan biang tersebut dengan air aquades sehingga enjadi larutan yang dikehendaki dalam perlakuan percobaan, yaitu sbb: P1 : larutan biang. P2 : larutan berkonsentrasi 5% dari larutan biang. P3 : larutan berkonsentrasi 10% dari larutan biang. P4 : larutan berkonsentrasi 15% dari larutan biang. P5 : larutan berkonsentrasi 20% dari larutan biang. P6 : larutan berkonsentrasi 25% dari larutan biang. Po : Kontrol, tanpa larutan biang. Setiap perlakuan dengan ulangan tiga kali. Setiap hari disiramlah tanaman dengan air secukupnya, kemudian selang satu hari penyiraman dilakukan dengan larutan perlakuan sebanyak 50 cc (mililiter). Amati setiap hari pertumbuhan tanaman (tinggi batang, jumlah cabang, jumlah daun, ukuran daun, bentuk daun, pertulangan daun dan pertumbuhan batang). Pengamatan dilakukan selama 6 minggu, kemudian amati tinggi batang, jumlah daun, jumlah cabang, keadaan akar, dan biomassa keringnya. Dibuatlah grafik pertumbuhan setiap perlakuan. Analisis hasil pengamatan dengan uji secara statistic (Anova model Ral). Buat laporan seperti pada Latihan I.
                                              
Hasil dan Pembahasan
Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Fenomena alelopati mencakup semua tipe interaksi kimia antartumbuhan, antarmikroorganisme, atau antara tumbuhan dan mikroorganisme. Interaksi tersebut meliputi penghambatan dan pemacuan secara langsung atau tidak langsung suatu senyawa kimia yang dibentuk oleh suatu organisme (tumbuhan, hewan atau mikrobia) terhadap pertumbuhan dan perkembangan organisme lain. Senyawa kimia yang berperan dalam mekanisme itu disebut alelokimia. Pengaruh alelokimia bersifat selektif, yaitu berpengaruh terhadap jenis organisme tertentu namun tidak terhadap organisme lain.
Alelokimia pada tumbuhan dibentuk di berbagai organ, mungkin di akar, batang, daun, bunga dan atau biji. Organ pembentuk dan jenis alelokimia bersifat spesifik pada setiap spesies. Pada umumnya alelokimia merupakan metabolit sekunder yang dikelompokkan menjadi 14 golongan, yaitu asam organik larut air, lakton, asam lemak rantai panjang, quinon, terpenoid, flavonoid, tanin, asam sinamat dan derivatnya, asam benzoat dan derivatnya, kumarin, fenol dan asam fenolat, asam amino nonprotein, sulfida serta nukleosida. Pelepasan alelokimia pada umumnya terjadi pada stadium perkembangan tertentu, dan kadarnya dipengaruhi oleh stres biotik maupun abiotik.
Species yang diketahui mengeluarkan senyawa-senyawa beracun adalah alang-alang (Imperata cylindrica), teki (Cyperus rotundus), Agropyron intermedium, Salvia lencophyella, Cynodon dactylon, Cyperus esculentus dan lainnya.
Pengaruh allelopati bagi tumbuhan yaitu menghambat penyerapan hara oleh akar tanaman, menghambat pembelahan sel, menghambat pertumbuhan tanaman, menghambat aktivitas fotosintesis, memacu atau menghambat respirasi. mempengaruhi sintesis protein, menurunkan permeabilitas membrane, menghambat aktivitas enzim dan menghambat fiksasi N dan nitrifikasi.
            Pada praktikum yang telah dilakukan, kami melakukan percobaan dengan 7 perlakuan dan 3 ulangan,. Di praktikum ini kami menggunakan alelopati dari daun bambu dan tumbuhan yang ditanama yaitu jagung. Pada perlakuan nya, P0 sebagai control dan hanya disiram oleh air, P1 disiram dengan biang alelopati 100%, P2 disiram dengan alelopati 5%, P3 disiram dengan alelopati 10%. P4 disiram dengan alelopati 15%, P5 disiram dengan alelopati 20% dan P6 disiram dengan alelopati 25%.
            Praktikum ini di amati setiap harinya selama 6 minggu. Pada polybag yang disiram alelopati tidak ada yang ditumbuhi oleh tanaman, dan hanya pada controlnya yang tumbuh. Hal ini dapat diperkirakan bahwa zat alelopati telah menghambat pertumbuhan dari tanaman jagung tersebut.

Simpulan
Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Praktikum ini di amati setiap harinya selama 6 minggu.  Pada polybag yang disiram alelopati tidak ada yang ditumbuhi oleh tanaman, dan hanya pada controlnya yang tumbuh. Hal ini dapat diperkirakan bahwa zat alelopati telah menghambat pertumbuhan dari tanaman jagung tersebut.

Daftar Pustaka
Ekayanti, Novia, dkk. 2015. Pengaruh Zat Alelopati Dari Pohon Akasia, Mangium, dan Jati Terhadap Pertumbuhan Semai Akasia, Mangium, dan Jati. Jurnal Sylva Lestari, 3(1): 81-90.
Hafsah, Siti, dkk. 2012. Efek Alelopati Ageratum conyzoides Terhadap Pertumbuhan Sawi. Jurnal Floratek, 8(2): 18-24.
Raden, Ince, dkk. 2008. Pengaruh Alelopati Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) terhadap Perkecambahan Benih Jagung, Tomat dan Padi Gogo. Jurnal Agronomi Indonesia, 36(1): 78-83.
Resosoedarmo, S., K. Kartawinata, A. Soegiarto. 2006. Pengantar Ekologi. Bandung: Remadja Rosdakarya.
Solichatun. 2006. Alelopati Ekstrak Kacang Hijau (Vigna radiata (L.) Wilczek) terhadap Perkecambahan Kedelai (Glycine max Merr.). Jurnal BioSmart, 2(2): 31-36.

 untuk datanya bisa klik disini


LATIHAN 5 (Allelopati)
METODE ANAVA PADA TINGGI BATANG
Perlakuan
Ulangan
Total
x
1
2
3
4
5
6
P0
8.2
33.5
41
44.3
46.2
58
231.2
38.53333
P1
8.8
28.3
41
56.1
72
109.3
315.5
52.58333
P2
4.2
33.3
46.3
47.7
58.3
69.3
259.1
43.18333
P3
9
26.3
43.7
50.5
71.8
83
284.3
47.38333
P4
15.2
21.7
40.8
52.8
75.3
97.7
303.5
50.58333
P5
13.2
27.7
45.3
67.1
83
107.7
344
57.33333
P6
13.9
28.08
46.5
58.9
84
106.7
338.08
56.34667
Total
2075.68
345.9467

·      db perlakuan = (t-1) = (7-1) = 6
·      db total                      = (t. r- 1) = (7. 6 - 1) = 42-1=41
·      db galat                     = db total – db perlakuan
                      = 41 - 6 = 35

·      Fk = (Tyij)2   = (2075.68)2        =  4308447 = 102582
            t.r                7.6                      42

·      JK total = (Tyi)2 – Fk =  (P1.1)2 + (P1.2)2  + …. (Pn)2 - FK
    (8.2)2  + (33.5)2  + (41)2 + (44.3)2  + (46.2)2 + (58)2 +
    (8.8)2  + (28.3)2   + (41)2 + (56.1)2  + (72)2  + (109.3)2 +
    (4.2)2  + (33.3)2   + (46.3)2  + (47.7)2  + (58.3)2  + (69.3)2
    (9)2  + (26.3)2   + (43.7)2  + (50.5)2  + (71.8)2  + (83)2 +
    (15.2)2  + (21.7)2   + (40.8)2  + (52.8)2  + (75.3)2  + (97.7)2 +
    (13.2)2  + (27.7)2   + (45.3)2  + (67.1)2  + (83)2  + (107.7)2 +
      (13.9)2  + (28.08)2   + (46.5)2  + (58.9)2  + (84)2  + (106.7)2 - Fk
=  67.24 + 1122.2 + 1681 + 1962.4 + 2134.4 + 3364 +
    77.4 + 800.8 + 1681 + 3147.2+ 5184 + 11946.4 +
    17.6 + 1108.8 + 2143.6 + 2275.2 + 3398.8 + 4802.4 +
    81 + 691.6 + 1909.6 + 2550.02 + 5155.2 + 6889 +
    231.04 + 470.89 + 1664.6 + 2787.8 + 5670.09 + 9545.2 +
    174.24 + 767.29 + 2052.09 + 4502.41 + 6889 + 11599.2 +
    193.21 + 788.4 + 2162.2 + 3469.2 + 7056 + 11384.8FK 
=  135600.4102582
=  33018.4

·      JK perlakuan= (∑P1)2 + (∑P2)2 + (∑P3)2 + (∑Pn)2  - FK
               r
 = (231.2)2 + (315.1)2 + (259.1)2 + (284.3)2  +(303.5)2  + (344)2  +(338.08)2  -FK
                                      6
 = 53453.4 + 99540.2 + 67132.8 + 80826.4 + 92112.2 + 118336+114298.1 -FK
                                      6
 = (625699.3/6) – 102582 = 1701.2 
·      Jk galat                        = Jk total – Jk perlakuan = 33018.4 – 1701.2  = 31317.2
·      KT perlakuan               = Jk perlakuan  =  1701.2 = 283.5
   db perlakuan                      6
·         KT galat                      = Jk galat   = 31317.2 = 894.7
   db galat           35
·         F hitung                       = KT perlakuan  = 283.5   = 0.31
       KT galat          894.7

No
SK
db
Jk
KT
F Hitung
F Tabel
1
Perlakuan
6
1701.2
283.5
0.31
2.37
2
Galat
35
31317.2
894.7
Fhitung<Ftabel maka H0  diterima, Ha ditolak. Jadi, tidak ada pengaruh pemberian allelopati terhadap pertumbuhan tinggi jagung.

                                                  







METODE ANAVA PADA LEBAR DAUN
Perlakuan
Ulangan
Total
x
1
2
3
4
5
6
P0
1.3
1.6
1.9
2.8
2.8
3.1
13.5
2.25
P1
2.1
1.6
2.3
3.9
3.9
5.9
19.7
3.283333
P2
1
1.5
2
2.6
2.6
3.3
13
2.166667
P3
1.3
1.8
2.1
2.9
3.9
3.9
15.9
2.65
P4
1.1
1.5
2.3
3.9
4.1
4.1
17
2.833333
P5
1.2
1.5
2.8
4.1
4.1
5.5
19.2
3.2
P6
1
1.9
2.9
3.9
4.1
5.5
19.3
3.216667
Total
117.6
19.6

·      db perlakuan = (t-1) = (7-1) = 6
·      db total                      = (t. r- 1) = (7. 6 - 1) = 42-1=41
·      db galat                     = db total – db perlakuan
                      = 41 - 6 = 35

·      Fk = (Tyij)2   = (117.6)2        =  13829.76 = 329.28
            t.r               7.6                   42

·      JK total = (Tyi)2 – Fk =  (P1.1)2 + (P1.2)2  + …. (Pn)2 - FK
    (1.3)2  + (1.6)2  + (1.9)2 + (2.8)2  + (2.8)2 + (3.1)2 +
    (2.1)2  + (1.6)2   + (2.3)2 + (3.9)2  + (3.9)2  + (5.9)2 +
    (1)2  + (1.5)2   + (2)2  + (2.6)2  + (2.6)2  + (3.3)2  +         
    (1.3)2  + (1.8)2   + (2.1)2  + (2.9)2  + (3.9)2  + (3.9)2 +
    (1.1)2  + (1.5)2   + (2.3)2  + (3.9)2  + (4.1)2  + (4.1)2 +
    (1.2)2  + (1.5)2   + (2.8)2  + (4.1)2  + (4.1)2  + (5.5)2 +
      (1)2  + (1.9)2   + (2.9)2  + (3.9)2  + (4.1)2  + (5.5)2 - 329.28
=  1.69 + 2.56 + 3.61 + 7.84 + 7.84 + 9.61 +
    4.41 + 2.56 + 5.29 + 15.21 + 15.21 + 34.81 +
    1 + 2.25 + 4 + 6.76 + 6.76 + 10.89 +
    1.69 + 3.24 + 4.41 + 8.41 + 15.21 + 15.21 +
    1.21 + 2.25 + 5.29 + 15.21 + 16.81 + 16.81 +
    1.44 + 2.25 + 7.84 + 16.81 + 16.81 + 30.25 +
    1 + 3.61 + 8.41 + 15.21 + 16.81 + 30.25 329.28 
=  398.74329.28
=  69.46

·      JK perlakuan= (∑P1)2 + (∑P2)2 + (∑P3)2 + (∑Pn)2  - FK
               r
 = (13.5)2 + (19.7)2 + (13)2 + (15.9)2  +(17)2  + (19.2)2  +(19.3)2  - FK
                            6
 = 182.2 + 388.09 + 169 + 252.8 + 289 + 368.6 +372.4 - FK
                      6
 = (2022.28/6) – 329.28 = 7.75 
·      Jk galat                        = Jk total – Jk perlakuan = 69.46 7.75  = 61.71
·      KT perlakuan               = Jk perlakuan  =  7.75 = 1.29
   db perlakuan                     6
·         KT galat                      = Jk galat   = 61.71 = 1.76
   db galat        35
·         F hitung                       = KT perlakuan  = 1.29   = 0.73
       KT galat          1.76

No
SK
db
Jk
KT
F Hitung
F Tabel
1
Perlakuan
6
7.75
1.29
0.73
2.37
2
Galat
35
61.71
1.76
Fhitung<Ftabel maka H0  diterima, Ha ditolak. Jadi, tidak ada pengaruh pemberian allelopati terhadap pertumbuhan lebar daun jagung.









METODE ANAVA PADA JUMLAH DAUN
Perlakuan
Ulangan
Total
x
1
2
3
4
5
6
P0
2
4
4
4
5
7
26
4.333333
P1
2
4
5
9
9
10
39
6.5
P2
2
4
5
6
6
8
31
5.166667
P3
2
4
6
7
7
8
34
5.666667
P4
2
4
6
8
8
9
37
6.166667
P5
2
4
6
8
8
10
38
6.333333
P6
2
4
6
8
8
10
38
6.333333
Total
243
40.5

·      db perlakuan = (t-1) = (7-1) = 6
·      db total                      = (t. r- 1) = (7. 6 - 1) = 42-1=41
·      db galat                     = db total – db perlakuan
                      = 41 - 6 = 35

·      Fk = (Tyij)2   = (243)2        =  59049 = 1405.92
            t.r             7.6                42

·      JK total = (Tyi)2 – Fk =  (P1.1)2 + (P1.2)2  + …. (Pn)2 - FK
    (2)2  + (4)2  + (4)2 + (4)2  + (5)2 + (7)2 +
    (2)2  + (4)2   + (5)2 + (9)2  + (9)2  + (10)2 +
    (2)2  + (4)2   + (5)2  + (6)2  + (6)2  + (8)2 +
    (2)2  + (4)2   + (6)2  + (7)2  + (7)2  + (8)2 +
    (2)2  + (4)2   + (6)2  + (8)2  + (8)2  + (9)2 +
    (2)2  + (4)2   + (6)2  + (8)2  + (8)2  + (10)2 +
      (2)2  + (4)2   + (6)2  + (8)2  + (8)2  + (10)2 - Fk
=  4 + 16 + 16 + 16 + 25 + 49 +
    4 + 16 + 25 + 81+ 81 + 100 +
    4 + 16 + 25 + 36 + 36 + 81 +
    4 + 16 + 36 + 49 + 49 + 81 +
    44 + 16 + 36 + 64 + 64 + 81 +
    4 + 16 + 36 + 64 + 64 + 100 +
    4 + 16 + 36 + 64 + 64 + 1001405.92 
=  1665 1405.92
=  259.08

·      JK perlakuan= (∑P1)2 + (∑P2)2 + (∑P3)2 + (∑Pn)2  - FK
               r
 = (26)2 + (39)2 + (31)2 + (34)2  +(37)2  + (38)2  +(38)2  - FK
                     6
 = 676 + 1521 + 961 + 1156 + 1369 + 1444+1444 - FK
                   6
 = (8571/6) – 1405.92 = 22.58 
·      Jk galat                        = Jk total – Jk perlakuan = 259.08 22.58  = 236.5
·      KT perlakuan               = Jk perlakuan  =  22.58 = 3.76
   db perlakuan                      6
·         KT galat                      = Jk galat   = 236.5 = 6.75
   db galat         35
·         F hitung                       = KT perlakuan  = 3.76   = 0.55
       KT galat          6.75

No
SK
db
Jk
KT
F Hitung
F Tabel
1
Perlakuan
6
22.58
3.76
0.55
2.37
2
Galat
35
236.5
6.75
Fhitung<Ftabel maka H0  diterima, Ha ditolak. Jadi, tidak ada pengaruh pemberian allelopati terhadap perkembangan jumlah daun pada jagung.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "laporan praktikum alelopati metoda pot"